Pak Jamal setiap hari menyusuri rel melewati perkampungan kami, kemudian naik angkot 07 untuk mencapai rumahnya di Karangresik.
Pak Jamal memang terkenal sebagai guru yang disiplin di sekolah. Aku kadang suka takut bila ada pelajaran beliau.
Setelah kejadian itu, besoknya, A Bari dan A Parjo, dihukum oleh Pak Jamal.
"A Bari dihukum sama Parjo!" Teh Dini berbisik kepadaku saat tiba di rumah,"Mereka dijemur di lapangan."
"Kenapa, Teh?"
"Kemarin melempar Pak Jamal dengan batu!"
Aku mengangguk-angguk.
"Ana melihatnya kemarin!" ujarku.
"Aduh, memalukan sekali!" ujar Teh Dini,"Berani-beraninya melempar Pak Jamal!"
"Kok, Pak Jamal bisa tahu, yang melempar itu A Bari?"
"Ya, pasti ketahuan, lah! Hanya kita yang tinggal di daerah sebelah sini!" Teh Dini tersenyum kecut.