Tim Dokcil mengumumkan hasil pemeriksaannya.
"Yudi, Tino, Azki, Nana dan Bila."
Aku mengangguk-angguk. Yang disebut namanya tersenyum malu-malu.
"Saya permisi, Bu!" Dokcil menyalamiku.
"Terima kasih!" ujarku.
"Ya, Bu."
Kelima orang siswa yang berkuku panjang atau kotor, langsung keluar kelas, dengan terlebih dahulu membawa gunting kuku yang tersedia di kelas.
"Bu, permisi, mau potong kuku!" katanya.
"Ya, silakan. Jangan lupa cuci tangan setelahnya, ya, Nak!"
"Ya, Bu."
Kulihat dari balik jendela kaca, kelima siswa itu bergiliran memotong kuku, dan mencuci tangan. Setelah bersih, mereka pun boleh ikut belajar.