Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menunggu Ibu Pulang

27 Januari 2023   06:19 Diperbarui: 27 Januari 2023   06:28 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Teh, lapar!" Ati, adik bungsuku, merengek, sambil memegangi perutnya.

Teh Dini yang sedang mengerjakan PR, cepat-cepat menghampiri, dan membujuknya.

"Tunggu bentar lagi, ya. Ibu pasti pulang."

Baca juga: Ibu

Adikku masih meringis. Duh, bahaya kalau dia menangis! Segera kuberikan mainan katak dari kertas, yang tadi kubuat.

"Nih, coba liat, Dik!"

Adikku menoleh kepadaku, dan dengan cepat mengambil origami itu dari tanganku. Senyumnya pun seketika mengembang.

"Wah, bagus!" ucapnya.

"Ini katak, ya, Teh Ana?" ia memainkan katak kertas itu dengan gembira.

"Iya, tadi Teh Ana belajar di sekolah!" ujarku.

Sejenak Ati asyik dengan mainannya, dan terlupa akan rasa laparnya.

Kami berempat memang menunggu ibu, yang sedang mengikuti pengajian di rumah tetangga. Biasanya, ibu akan membawa makanan, yang langsung kami serbu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun