Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi di SDN Galunggung

19 Desember 2022   22:02 Diperbarui: 19 Desember 2022   22:33 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbekal SPPD dari Kepala Sekolah, penulis mengikuti Sosialisasi Pendidikan Anti Korupsi (PAK), Senin, 19 Desember 2022, bertempat di SDN Galunggung Kota Tasikmalaya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Korupsi sedunia, yang jatuh pada tanggal 9 Desember.

Dalam kesempatan ini hadir Penjabat Walikota Kota Tasikmalaya, yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan Pembangunan, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Inspektur Kota Tasikmalaya, selaku narasumber, Tim dari Disdukcapil, para pengawas, para kepala sekolah di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya, guru kelas 3 jenjang Sekolah Dasar dan Guru PPKn/Guru BK bagi jenjang Sekolah Menengah Pertama Kota Tasikmalaya, dan tamu undangan lainnya.

Dalam laporannya,Sekdis menyampaikan jumlah peserta terdiri atas 229 orang guru kelas 3 SD, dan 81 orang guru mapel PPKn dari jenjang SMP.

Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP., M.E., dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh H. Budi Rahman, S.Sos., M.Si., selaku Staf Ahli Ekonomi KeuanganPembangunan, mengatakan bahwa korupsi itu perilaku tidak baik dan menghancurkan diri sendiri, sehingga harus disampaikan kepada anak dan orang tua, melalui sosialisasi, penyuluhan dan pemahaman.

Saatnya mengembalikan sekolah sebagai lokomotif dalam penerapan pembelajaran antikorupsi. Cara yang dapat dilakukan, misalnya: guru mengadakan penilaian karakter kerapihan berpakaian atau kedisiplinan, dengan format yang dibuat oleh sekolah.

Inspektur Kota Tasikmalaya menyampaikan perlunya pendidikan antikorupsi di sekolah, karena korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang harus diberantas.

Menurut teori Segitiga Triangle, ada tiga hal yang berpengaruh pada tindakan koruptif, yaitu: rasionalisasi, tekanan, dan opportunity.

  • Rasionalisasi adalah pemikiran merasionalkan sesuatu sebagai pembenaran tindakan. 
  • Tekanan berasal dari gaya hidup, yang artinya apabila terbawa oleh keinginan dan gaya hidup, maka akan menjadi tekanan untuk berbuat korup.
  • Opportunity merupakan kesempatan yang terbentang, sehingga terjadilah korupsi

Strategi utama dalam pemberantasan korupsi, yaitu penindakan, pencegahan, dan Pendidikan.

Sebagai pengawasan melekat, kita dapat memajang kata-kata yang mengandung penanaman karakter antikorupsi di sekolah, misalnya:

"Tak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran (Moh Hatta)

"Mari bersama menjadi generasi pemberantas korupsi"

"Say NO to Corruption"

"Gerakan Anti Korupsi: jujur, berani, disiplin, kerja keras, tanggung jawab, adil, peduli, mandiri, sederhana."

"Jujur itu hebat!"

Rasulullah saw adalah teladan dalam segala hal, termasuk karakter jujur. Beliau saw dijuluki Al-Amin, yang artinya jujur/dapat dipercaya.

Sebagai umat muslim, sepatutnya kita mencontoh Rasulullah saw agar terhindar dari perilaku korupsi," pungkas Budiaman Sanusi, S.Sos, inspektur Kota Tasikmalaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun