Pasti setuju dong kalau saya bilang bahwa pekarangan atau bagian depan rumah merupakan bagian penting yang akan membawa kesan pertama pada sebuah hunian. Menatanya dengan menanam tanaman hias yang cocok, diperlukan ide yang bagus, tentunya dengan tidak mengabaikan kondisi yang ada.
Di artikel kali ini, saya ingin berbagi info dan pengalaman tentang tanaman yang sangat cocok untuk ditanam di depan rumah, yang mempunyai 3 fungsi sekaligus, yaitu:
1. Untuk mempercantik bagian depan rumah
2. Sebagai tanaman peneduh
3. Untuk penutup pagar atau kanopi
Dan untuk memenuhi ketiga kriteria di atas, pilihan saya jatuh pada tiga jenis tanaman rambat berikut ini:
1. Tanaman rambat melati belanda
2. Tanaman rambat morning gloryÂ
3. Tanaman rambat nona makan sirih
Ketika melati belanda, morning glory, nona makan sirih berbunga dan mekar bersamaan, visualisasi yang kita dapatkan sungguh sangat menawan, Â kita akan disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan.Â
Kerimbunan bunganya hampir mengalahkan kerimbunan daunnya. Bunga melati belanda yang menjuntai indah dengan warna-warni cantik kelopak bunganya, berpadu dengan keindahan bunga morning glory yang lebat dengan warna biru bunganya yang bermunculan di sela-sela kerimbunan daunnya.Â
Sebagai pelengkap keindahan yang terakhir, bunga nona makan sirih, dengan warna merah putihnya tersaji  indah berbaur dengan pesona bunga melati belanda dan bunga morning glory.
Ketika pagi hari membuka pintu ruang tamu, tampak  di depan mata saya, bunga-bunga yang indah itu sedang kompak bermekaran warna warni, tampak semarak menceriakan halaman rumah saya.Â
Ditambah pula dengan kemunculan aroma wangi semerbak dari bunga melati belanda. Tidak cukup sampai di situ, sinar matahari yang cerah dan suara cicit burung pun seolah menggenapkan dan melengkapi keindahan yang sudah ada. Â
Dari arah luar pun, pemandangan semaraknya bunga yang lebat dan warna-warni ini rupanya sangat menarik perhatian orang-orang yang kebetulan sedang melewatinya. Banyak dari mereka yang sejenak berhenti, lalu memandang sejenak ke arah bunga-bunga yang sedang bermekaran tersebut.
Bagaimana awalnya sampai saya mempunyai ide menanam ketiga tanaman rambat di atas? Jadi begini ceritanya. Halaman rumah saya hanya tanah sempit berukuran 3 x 3 meter persegi, bersebelahan dengan garasi kendaraan.Â
Waktu baru pertama kali menempati rumah, di bagian halaman paling depan, saya tanami dengan satu pohon mangga, dengan tujuan selain agar menjadi peneduh, tidak gersang, juga punya tanaman pohon yang menghasilkan, Bibit pohon mangga tersebut merupakan hadiah pemberian dari mertua saya, dan saya jadikan kenang-kenangan dari beliau.Â
Lama-kelamaan, setelah kurang lebih sepuluh tahun berlalu, pohon mangga tumbuh semakin besar, bahkan usianya sudah semakin  tua dan sudah kurang produktif lagi.Â
Batang pohonnya semakin besar, semakin tinggi, ranting-rantingnya tumbuh semakin liar, yang  jadi mengganggu kabel listrik di atasnya. Akarnya pun sudah membuat retak tembok pagar di depannya, bahkan kerimbunan daunnya menjadikan halaman rumah saya terkesan sangat redup kurang terkena sinar matahari.Â
Apalagi kalau sedang turun hujan disertai angin, selain menambah suasana semakin redup bahkan gelap, kencangnya angin yang menyertai hujan pun, tidak jarang menimbulkan kekhawatiran akan adanya dahan yang patah dan ranting yang tersangkut di kabel listrik di atasnya.Â
Akhirnya, dengan berat hati, pohon mangga tersebut saya tebang tak bersisa, dan setelahnya, saya tidak berani lagi menanam tanaman  pohon  di halaman rumah saya, apa pun jenisnya.
Hanya saja, sama sekali tidak adanya pohon di depan rumah, menyebabkan halaman rumah terkesan gersang, panas, tidak ada pula kerimbunan daun yang menaungi koleksi tanaman-tanaman hias yang berada di bawahnya. Alhasil tanaman-tanaman hias tersebut banyak yang gosong karena tidak tahan dengan paparan panas sinar matahari secara langsung yang mengenainya.
Akhirnya saya menemukan ide untuk menyiasati kondisi di atas. Yaitu saya harus menemukan jenis tanaman yang selain bisa difungsikan sebagai tanaman yang bisa  mempercantik halaman rumah, juga bisa difungsikan sebagai tanaman peneduh, dan juga sekaligus penutup kanopi atau pagar halaman.
Dengan alasan di atas itulah, saya menanam tanaman hias merambat melati belanda, moring glory dan nona makan sirih.
Seperti apa tanaman hias merambat melati belanda, morning glory, dan nona makan sirih? Baiklah, mari saya deskripsikan secara singkat satu-persatu ya.
1. Tanaman melati belanda
Adalah tanaman merambat yang cara memperbanyaknya  adalah dengan cara stek batang. Berbunga sangat lebat dan indah, serta menyebarkan aroma  wangi yang semerbak.Â
Bunganya sungguh mempesona, bergerombol rimbun, di mana ketika semakin rimbun, tangkai bunganya akan menjuntai cantik ke bawah.Tiap kuntum bunga, terdiri dari tiga kombinasi warna yang kontras dan cantik, yaitu perpaduan warna hijau, merah dan putih. Â Sementara daun melati belanda ini berbentuk memanjang, dengan warna hijau muda yang cerah.
2. Tanaman morning gloryÂ
Adalah tanaman merambat yang cara memperbanyaknya dari biji. Bunganya berbentuk corong atau terompet dengan warna biru keunguan secara keseluruhan, di bagian tengahnya samar-samar terlihat warna pink.Â
Daunnya pun tak kalah cantik, berwarna hijau tua, dan berbentuk hati. Sama dengan melati belanda, morning glory ini pun berbunga sangat lebat. Tetapi bunganya tidak mengeluarkan aroma sama sekali.
3. Tanaman nona makan sirih.Â
Alasan kenapa bunga ini dinamai dengan nona makan sirih karena warna merah merona pada bunganya menyerupai bibir seorang nona yang sedang makan daun sirih. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan cara stek atau lewat bijinya.Â
Cara yang paling umum digunakan adalah dengan stek karena dianggap lebih cepat tumbuh jika dibandingkan dengan biji. Ketika berbunga, nampak sangat indah, warna bunga yang terdiri dari wrana merah dan putih menjuntai cantik di kerimbunan daunnya yang berbentuk hati berwarna hiau pekat.
Bagaimana cara merambatkannya?
Sebagai tanaman merambat, sudah pasti saya harus menyediakan rambatannya. Untuk itu. saya membuat pergola sederhana yang saya bentangkan dari ujung kiri ke ujung kanan halaman rumah. Pergolanya terbuat dari teralis plastik yang menyerupai pagar mini yang saya beli di toko online.
Bagaimana cara mendapatkan tanamannya dan bagaimana cara menanamnya?
Untuk mudahnya, kita bisa membelli  bibit melati belanda, bibit morning glory maupun bibit nona makan sirih di lapak penjual tanaman hias di dekat rumah kita, atau bisa juga membeli di penjual online.  Jadi pada saat menanam pertama kali, mereka sudah tumbuh cukup besar dan siap untuk dirambatkan.Â
Tanamlah di pot besar. Dan saya menempatkan pot tanaman melati belanda di sisi kiri pergola yang berbatasan dengan tiang kanopi garasi, sementara pot tanaman morning glory saya tempatkan di sisi kanannya. Untuk tanaman nona makan sirih, potnya saya tempatkan berdekatan dengan pot tanaman melati belanda, dan merambat ke tiang kanopi garasi.
Bagaimana cara merawatnya?
Karena ketiga tanaman rambat ini mudah tumbuh dan menjalar liar, maka harus rajin-rajin memangkasnya, minimal seminggu sekali. Pemangkasan ini juga berguna untuk merangsang tumbuhnya bunga-bunga yanga baru dan semakin lebat.Â
Berikan pupuk 3 minggu sekali, yang paling biasa dipakai adalah pupuk NPK mutiara, untuk penyubur daun dan bunga. Yang lebih khusus adalah pupuk gandasil B (kemasan warna merah), di mana pupuk ini memang dikhususkan untuk merangsang pertumbungan bunga agar  tumbuh lebat, subur dan berwana cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H