Kerimbunan bunganya hampir mengalahkan kerimbunan daunnya. Bunga melati belanda yang menjuntai indah dengan warna-warni cantik kelopak bunganya, berpadu dengan keindahan bunga morning glory yang lebat dengan warna biru bunganya yang bermunculan di sela-sela kerimbunan daunnya.Â
Sebagai pelengkap keindahan yang terakhir, bunga nona makan sirih, dengan warna merah putihnya tersaji  indah berbaur dengan pesona bunga melati belanda dan bunga morning glory.
Ketika pagi hari membuka pintu ruang tamu, tampak  di depan mata saya, bunga-bunga yang indah itu sedang kompak bermekaran warna warni, tampak semarak menceriakan halaman rumah saya.Â
Ditambah pula dengan kemunculan aroma wangi semerbak dari bunga melati belanda. Tidak cukup sampai di situ, sinar matahari yang cerah dan suara cicit burung pun seolah menggenapkan dan melengkapi keindahan yang sudah ada. Â
Dari arah luar pun, pemandangan semaraknya bunga yang lebat dan warna-warni ini rupanya sangat menarik perhatian orang-orang yang kebetulan sedang melewatinya. Banyak dari mereka yang sejenak berhenti, lalu memandang sejenak ke arah bunga-bunga yang sedang bermekaran tersebut.
Bagaimana awalnya sampai saya mempunyai ide menanam ketiga tanaman rambat di atas? Jadi begini ceritanya. Halaman rumah saya hanya tanah sempit berukuran 3 x 3 meter persegi, bersebelahan dengan garasi kendaraan.Â
Waktu baru pertama kali menempati rumah, di bagian halaman paling depan, saya tanami dengan satu pohon mangga, dengan tujuan selain agar menjadi peneduh, tidak gersang, juga punya tanaman pohon yang menghasilkan, Bibit pohon mangga tersebut merupakan hadiah pemberian dari mertua saya, dan saya jadikan kenang-kenangan dari beliau.Â
Lama-kelamaan, setelah kurang lebih sepuluh tahun berlalu, pohon mangga tumbuh semakin besar, bahkan usianya sudah semakin  tua dan sudah kurang produktif lagi.Â
Batang pohonnya semakin besar, semakin tinggi, ranting-rantingnya tumbuh semakin liar, yang  jadi mengganggu kabel listrik di atasnya. Akarnya pun sudah membuat retak tembok pagar di depannya, bahkan kerimbunan daunnya menjadikan halaman rumah saya terkesan sangat redup kurang terkena sinar matahari.Â
Apalagi kalau sedang turun hujan disertai angin, selain menambah suasana semakin redup bahkan gelap, kencangnya angin yang menyertai hujan pun, tidak jarang menimbulkan kekhawatiran akan adanya dahan yang patah dan ranting yang tersangkut di kabel listrik di atasnya.Â