PENANGANAN BANJIR, NGGAK OK
RUMAH DP NOL PERSEN, NGGAK OKE
PENANGANAN SAMPAH, NGGAK OK
Program sekolah gratis yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dirasakan betul oleh masyarakat ibu kota, mulai dari SD, SMP, SMA gratis, gratis dalam arti yang sesungguhnya karena tidak ada lagi harus membayar ini itu lagi seperti yang kebanyakan masih terjadi di beberapa provinsi yang lain. Buku sekolah disediakan, ongkos sekolah menggunakan JakLingko gratis, ada juga bus sekolah gratis. PPDB online sebagai jalur penerimaan siswa baru di sekolah pun berjalan dengan sangat baik dan fair. Siswa pemegang Kartu KJP dan KJP Plus pun bisa bersekolah di sekolah swasta dengan gratis juga. Keluarga besar saya memang tinggal di Jakarta, para keponakan saya juga rata-rata bersekolah di DKI Jakarta.
Mengenai pelayanan administrasi kependudukan, saya mengalaminya sendiri, saya mengurus E-KTP saya yang hilang. Lalu putra saya yang sudah menginjak usia 17 tahun, harus membuat E-KTP baru. Semua selesai dengan sangat cepat, pelayanan petugas sigap, tidak bertele-tele, dan saya sangat puas. Malah yang pembuatan E-KTP baru untuk putra saya, bisa satu hari jadi, pagi mendaftar, sore hari sudah bisa diambil.
Di dunia pelayanan kesehatan pun juga patut diapresiasi, putra saya mengurus surat keterangan bebas narkoba di sebuah puskesmas di Jakarta Selatan, dari mulai mendaftar, menunggu hasil pemeriksaan lab, sampai surat keterangan terbit, semua berjalan lancar dan sangat cepat, hanya menunggu kurang lebih satu jam saja.
Untuk pelayanan pemprov pada saat masa pandemi Covid-19 pun, semua berjalan baik, pasien covid ditangani dan dilayani dengan sebaik mungkin, baik dari sarana untuk isolasi, maupun program pemberian bantuan untuk semua warga secara keseluruhan, pelaksanaan vaksin warga yang terkoordinir dengan sangat rapi, baik dari segi sistem maupun tindakan di lapangan.
Yang sangat baik dan membuat saya takjub adalah penataan ibu kota menjadi kota modern yang membuat semua terasa menjadi pangling seperti di luar negeri. Ketika saya mencoba menyusuri jalan sepanjang Jl. Jend. Sudirman – Jl. M.H. Thamrin, saya sangat terpesona, semua yang saya lihat sungguh indah dan cantik, dengan latar belakang gedung-gedung pencakar langit yang megah, dengan beragam arsitektur gedung yang juga bermacam-macam, menjadikan penampilan kota Jakarta dengan wajah barunya sungguh memukau. Coba lihat penataan trotoar lebar dan cantik yang semakin humanis ramah pejalan kaki, ramah kaum difabel, sepanjang kiri kanan jalan bermekaran bunga warna-warni memanjakan pemandangan mata, jalur sepeda yang juga dibuat tersendiri, revitalisasi JPO, terutama untuk JPO pinisi dan JPO di depan kawasn GBK yang sangat cantik, taman-taman kota, taman-taman warga pun semakin banyak dan ditata sedemikian rupa, bahkan ada satu di antaranya yang menjadi sangat viral yaitu Tebet Eco Park. Itu hanya sebagian kecil saja, masih banyak kawasan yang sudah ditata sedemikan rupa yang daftarnya pasti akan menjadi cukup panjang untuk dibahas di sini. Lain waktu saya ingin membahasnya satu persatu.
Masih ingat event/ajang Formula E? Buat saya event ini sangat sukses. Untuk sarana olahraga dan prestasi olah raga dari provinsi DKI Jakarta, sepertnya biasa-biasa saja. Tak ada yang menonjol dan luar biasa. Kalau ada pastinya sudah ramai menjadi perbincangan di media massa.
Di dunia transportasi, Jakarta sudah membuat transportasi terintegrasi yang memudahkan mobilitas warganya. Pergi ke mana pun dengan menggunakan transportasi umum, rasanya sekarang menjadi semakin mudah dan murah. Ada kereta commuter yang terkoneksi dengan seluruh daerah peyangganya, yaitu, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Cikarang, Bekasi dan Rangkasbitung. Ada MRT, ada Trans Jakarta, ada angkot Jaklingko, APTB yang juga terintegrasi dengan wilayah penyangga DKI, dan yang masih sedang dalam pengerjaan adalah LRT. Semua ini tidak terlepas juga dari peran semua pihak secara keseluruhan, baik pemerintah pusat, dan pemerintah provinsi–provinsi daerah penyangga ibu kota, yaitu Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.
Untuk masalah banjir, ini yang gak OK, rasanya dari mulai saya datang ke Jakarta untuk merantau di tahun 1995, sampai sekarang tidak ada perubahan, banjir masih ada, terutama untuk daerah yang memang sudah menjadi daerah langganan banjir. Saya sudah berada di Jakarta sudah mau hampir 30 tahun, setiap musim penghujan tiba, apalagi di saat musim hujan mencapai puncaknya, banjir di beberapa wilayah DKI Jakarta masih selalu ada. Jadi kapan ya saya dan warga Jakarta akan merasakan terbebas dari masalah banjir ini?