Lalu saya bertanya-tanya dalam hati, jadi Kompasiana ini, media apa ya? Saya lalu mencari tahu, ternyata eh ternyata, seperti dikutip dari laman Wikipedia, Kompasiana adalah: blog jurnalis bertransformasi menjadi sebuah media warga (citizen media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video. Kompasiana menampung beragam konten dari semua lapisan masyarakat dari beragam latar belakang budaya, hobi, profesi dan kompetensi. Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan. Di Kompasiana, setiap orang didorong menjadi seorang pewarta warga yang, atas nama dirinya sendiri, melaporkan peristiwa yang dialami atau terjadi di sekitarnya. Keterlibatan aktif warga ini diharapkan dapat mempercepat arus informasi dan memperkuat pondasi demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tren jurnalisme warga seperti ini sudah mewabah di banyak negara maju sebagai konsekuensi dari lahirnya web 2.0 yang memungkinkan masyarakat pengguna internet (netizen) menempatkan dan menayangkan konten dalam bentuk teks, foto dan video.
Dan ternyata, keberadaan Kompasiana ini sudah hadir sejak bulan September 2008, 14 tahun yang lalu. Ke mana saja saya selama ini? Sungguh amat sangat sedemikain telatnya saya mengetahui ini semua. Ketinngalan info, kurang update, dan lain sebagainya.
Wah, bisa dong ya saya juga ikut menulis di Kompasiana ini? Saya baca tata caranya, persyaratannya, mekanismenya, dan bismillah, tanggal 09 Sepetember 2022, saya mulai mendaftarkan diri agar bisa bergabung sebagai penulis di Kompasiana ini. Saya mengisi data diri, identitas diri yang cukup panjang saking lengkapnya, dari mulai alamat surel, nomor E-KTP, NPWP, nomor rekening pembayaran, bahkan akun sosial media pun kalau kita punya diminta diisikan tautannya.Dan kebetulan karena saya senang bersosmed, saya punya hampir semua akun di media sosial dari mulai akun Facebook, Instagram, Channel Youtube, akun twitter, linkedin, dan kesemua akun di atas saya isikan.
Alhamdulillah, di hari yang sama, akun saya sudah divalidasi dan terverifikasi, yang ditandai dengan centang warna hijau yang melakat di bagian akhir  nama saya. Tak terhingga rasa senangnya, tinggal saya menyempatkan waktu untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang tata cara menulisnya agar tidak menyalahi aturan, dan tentu saja yang tidak kalah penting juga,menyiapkan waktunya untuk menulis.
Tarraaaa, tulisan pertama telah berhasil saya kirimkan pada tanggal yang sama akun saya disetujui dan terverifikasi. Dan di halaman profil saya,ada keterangan debutan , ada poin berupa angka, lalu di kolom statisik, ada keterangan-keterangan berupa data jumlah artikel, jumlah views, jumlah follower, jumlah following, serta jumlah komen,
Beberapa saat kemudian, saya cek tulisan saya, ternyata, untuk tulisan saya yang pertama itu, sudah ada yang melihat atau membacanya, meskipun viewsnya hanya puluhan saja, di hari kedua, saya kirimkan lagi artikel kedua, dan lumayan, views naik tajam, berjumlah 700-an views, bahkan sudah ada bebarapa yang memberikan rating juga. Tulisan ketiga pun demikian, meskipun views tidak sebanyak tulisan kedua, tetapi di atas angka seratus.
Dengan hasil seperti itu saja, bukan main bahagianya saya, bahkan semangat saya semakin terdongkrak. Saya sadar, sebagai debutan, tulisan saya tentunya tidak sebaik, tidak sepopuler tulisan para senior saya di Kompasiana ini, tetapi ketika tulisan saya ada yang membaca, itu saja sudah membuat saya berbahagia, lebih dari itu, semoga saja tulisan saya juga bermanfaat.
Begitulah pengalaman saya, bagaimana awal mulanya mulai menulis di Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H