Mohon tunggu...
Neng Zahra Nafisa
Neng Zahra Nafisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya meruapakan mahasiswa jurusan pendidikan agama islam. Fokus bahasan konten saya memuat berbagai topik permasalahan dan pemecahannya dalam dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Makna Kurikulum Merdeka bagi Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

20 Desember 2023   17:48 Diperbarui: 20 Desember 2023   18:10 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu cara kita sebagai guru dalam menanamkan akhlak dan karakter kepada peserta didik adalah memberikan contoh yang baik secara langsung kepada peserta didik. Proses keteladanan atau memberi contoh melalui sikap dan tingkah laku yang baik merupakan strategi yang ampuh dari sekadar mengajar di depan kelas. Semua itu berpulang pada bagaimana kita mampu mengefektifkan dan mengarahkan hati kita menjadi bersih dan suci. Karena dari hati bersih dan suci itulah akan terpancar perilaku yang bersih dan suci pula. Selain itu juga guru bertugas mendidik dan mengajar dengan pendekatan hati, terlebih pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Karena hati merupakan titik sentral proses interaksi guru dan siswa, yang hasilnya dapat membawa perubahan dan kebaikan dalam kehidupan peserta didik.

Rasulullah SAW memberikan gambaran dalam  hadistnya, yang berbunyi :

" Sesungguhnya pada diri manusia itu terdapat segumpal daging (hati), jika  segumpal daging (hati) jelek maka jeleklah perilakunya, sebaliknya bila ia baik maka baiklah seluruh perilakunya ". (Al Hadist).

Tulisan ini ditutup dengan perkataan Bapak Nadiem Anwar Makarim, dalam pidatonya bertema "Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar". (Jumat, 11 Februari 2022). Beliau mengatakan "Guru yang terbaik adalah guru yang tidak pernah berhenti belajar dan berinovasi".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun