Mohon tunggu...
Winda Alyana
Winda Alyana Mohon Tunggu... -

Sesederhana yang kau pikirkan :)\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

{Aku Ingin Menjadi}Tina Talisa

11 April 2013   18:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:21 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tina Talisa ada di TV. Memandu acara sambil memamerkan senyum lebarnya yang khas. Dia cantik dan atraktif. Pandai bicara bahkan juara mendebat. Cerdas sekaligus pandai memilih kata-kata yang bisa membuat lawan bicara jungkir balik. Tina Talisa yang sama juga pernah menjadi Pemenang Mojang Jawa Barat, kuliah kedokteran gigi, bahkan saat ini pun mempunyai sebuah Klinik Gigi yang sedang berjalan aktif. Tapi bukan biodata Tina Talisa yang akan dibahas, melainkan buku bacaan terbitan salah satu penerbit buku pelajaran terkenal yang juga mencetak buku bacaan anak yang akhirnya tiba juga di perpustakaan sekolah kami. Kemasannya bagus, warnanya menarik, dan ceritanya juga modern.

Buku-buku itu baru tiba di perpustaan kami, masih licin pula sampulnya, karena plastiknya baru dibuka. Pak Rendy, Petugas perpustakaan pun baru beres membubuhkan cap sekolah pada buku-buku tersebut ketika mata saya tak sengaja melihat wajah yang sangat familiar di sampul depan buku berwana dominan merah tersebut. Buku itu berjudul "Aku Ingin Menjadi Presenter", lengkap dengan kisah tentang pertemuan si anak perempuan yang menjadi salah satu tokoh di buku ini. Buku ini merupakan salah satu buku yang merupakan bagian dari seri pengenalan profesi pada anak usia Sekolah Dasar dengan judul 'Aku Ingin Menjadi...'

13658562412139142551
13658562412139142551
Pasti ada pertimbangan khusus yang istimewa hingga kemudian buku ini ada, dengan Tina Talisa sebagai public figure yang menjadi tokoh panutan si anak. Meski sebenarnya ada banyak contoh panutan lain dari bidang profesi yang sama yang bisa dijadikan bahan tulisan. Tak jadi masalah sebenarnya, siapa yang akan dijadikan tokoh panutan, selama si teladan memang tak bermasalah. Dan perjalanan membaca buku ini pun berlanjut menjadi rasa bangga, ketika proses menjadi seorang pembaca acara digambarkan secara baik menurut saya, sehingga si anak mempunyai keinginan untuk menjalani profesi seperti Tina Talisa. Bahkan di halaman-halaman akhir buku, diberikan panduan jika si anak berkeinginan untuk menjadikan keinginan tersebut menjadi nyata. Mulai dari Sekolah Dasar hingga kuliah di jurusan apa nanti yang bisa diambilnya jika ingin menjadi seseorang yang berprofesi sebagai jurnalis.

1365856140468703851
1365856140468703851

Yang menarik bagi saya adalah ketika profesi ini ---Pembawa Acara --- kemudian menjadi salah satu profesi baca :pekerjaan yang juga menumbuhkan minat anak untuk bisa menjalaninya kelak ketika dewasa. Sebuah profesi yang membanggakan tidak lagi Dokter atau Insinyur melainkan sudah merambah ke dunia jurnalis, yang pada masa kecil saya dulu saat serial Unyil masih tayang di TVRI, profesi Inke Maris dkk sama sekali tidak mengundang rasa ingin tahu.

Anak sekarang tak hanya bisa mendapatkan pengetahuan seputar profesi yang ingin dijalaninya dari buku bacaan seperti ini, tapi juga dari salah satu penyelenggara wahana permainan seputar profesi di Jakarta {Kidzania}. Benar-benar berbeda dengan anak-anak seperti kami di masa lalu.

Tinggal mentalnya, nih. Mampukah anak-anak masa kini bertahan dan ber'tarung' menghadapi pergulatan di dunia kerja yang sesungguhnya di masa yang akan datang ketika mereka dewasa nantinya? Kita lihat saja, deh. Saya percaya jika anak-anak kita kelak bisa mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan selama mereka berada di lingkungan orang-orang yang memberikan contoh baik pada mereka, dari profesi apapun itu.

Bahkan mungkin saja dari profesi Guru. Hanya saja, di antara buku seri "Aku Ingin Menjadi..." ini, saya TIDAK menemukan judul yang saya cari, yaitu "Aku Ingin Menjadi Guru". Apakah profesi guru sudah kalah populer dibanding Pembawa Acara Televisi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun