Mohon tunggu...
Winda Alyana
Winda Alyana Mohon Tunggu... -

Sesederhana yang kau pikirkan :)\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Words Bite

23 Agustus 2013   18:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki tahun ketiga di Sekolah dasar di kaki Gunung Lalakon ini memberikan banyak hikmah untuk saya. mendewasakan, memberikan harapan juga bahwa setidaknya ada hal-hal yang sudah saya tularkan untuk mereka (berupa hal baik tentunya) , yang bisa membawa sedikit perubahan.

Mungkin perubahan itu belum besar benar, tapi lumayan membuat saya sedikit senang. Setahun lalu, di benak saya begitu banyak program ini itu yang ingin saya tumpahkan di sekolah ini. Demi untuk membuat anak-anak ini lebih 'melek' bahasa asing (Inggris). Oke lah, saya memang tidak se-jenius ataupun se-kreatif guru bahasa Inggris lain atau bahkan jika dibandingkan dengan guru bahasa Inggris di kota besar, wuih, jauh benar...Tapi semangat saya untuk memajukan anak-anak ini tentunya tak kalah besar dengan guru yang lain, lho:)

Dengan senang hati saya carikan video-video animasi untuk lebih menumbuhkan minat mereka terhadap bahasa asing ini. Mulai dari lagu-lagu sederhana yang tujuannya mengenalkan mereka untuk penyebutan benda-benda dan hal-hal di sekeliling mereka, sampai dengan film pendek yang tentunya dalam bentuk animasi untuk anak.

Salah satunya adalah film "Words Bite", yang berkisah tentang dua anak lelaki yang saling menyakiti dengan kata-kata kasar. Film ini adalah film pendek, dan sebetulnya tidak berbahasa Inggris, namun saya menggunakan bahasa Inggris sederhana yang mereka mengerti ketika film ini diputar. Apalagi, jika dibandingkan dengan kenyataan hidup anak-anak di sekitar sekolah tempat saya mengajar, anak-anak berkata-kata tidak sopan bahkan saling meghina, bukanlah hal yang istimewa. Artinya, bagi anak-anak, saling menghina dan menyakiti sesama mereka dengan perkataan kasar adalah hal yang biasa mereka lakukan.   Miris sekali, apalagi ketika saya tahu bahwa alasan mereka bertengkar biasanya karena hal-hal kecil saja. Tapi yah, anak kecil mana sih yang tidak pernah bertengkar? Apalagi anak usia SD, adaaaa saja hal yang membuat mereka menangis, atau bahkan saling berkelahi. Niatnya sih, selain melatih bahasa asing, juga sekaligus menyisipkan pendidikan karakter bagi anak-anak ini.

Ketika film ini diputar, anak-anak termangu melihat adegan demi adegan animasi berlalu dengan gamblangnya, menggambarkan bagaimana dua anak lelaki saling menghina, sampai kemudia mereka tersadar bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak baik untuk mereka sendiri. Dengan diiringi 'live dubbing' versi saya sendiri, dan bahasa Inggris sederhana yang mudah-mudahan bisa mereka mengerti.

Lalu bagaimana efeknya terhadap anak-anak itu?

Nah, saya lihat sekarang, saat waktu berlalu dan anak-anak yang menyaksikan film tersebut sekarang sudah duduk di kelas VI. Ketika itu mereka masih kelas IV. Kali ini, dengan tinggi badan yang sudah bertambah, bau tubuh yang sudah menguar aroma berbeda dengan kanak-kanak di bawah usia mereka, dan bentuk wajah yang sudah mulai menginjak masa remaja muda, mereka mengingatkan saya lagi bahwa mereka mengalami perubahan.

Tak ada lagi umpatan-umpatan kasar di dalam kelas atau bahkan ketika bermain. Tak ada lagi pertengkaran yang menyebabkan seorang di antara mereka menangis setelah saling menghina atau apapun yang menyakitkan hati.

"Ibu ingat nggak, kan Ibu pernah putar film yang dulu itu, Bu...tentang anak-anak yang bertengkar, lalu ada ikan-ikan yang memakan langit-langit di atas mereka gara-gara mereka saling berkata-kata kasar...." begitu ucap Taufik, salah seorang murid kelas VI, ketika saya iseng berkomentar tentang perubahan sikap mereka dalam bergaul.

Tentu saya ingat, apalagi melihat raut wajah mereka ketika itu. Dimana secara bersamaan mereka menghela nafas panjang seusai film diputar. Harapan saya, semoga mereka tak akan pernah lupa semua ini dan saya bisa menularkan hal ini pula pada adik-adik kelas mereka.

Kids, I am very proud of you:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun