Namanya Si Jalu. Hitam, padat, keras dan garang. Perjalanan hidupnya bukan sekedar jalan-jalan ke kantor atau ke mall. Memang bukan takdirnya juga sih, untuk hidup 'bersih':D. Sepertinya dia memang gemar berlumur lumpur dan bergerak di bawah hujan. Bersih dan licin memang sewajarnya, namun tanah basah membuatnya terlihat lebih jantan, Raungannya tajam saat melintasi tol Pasteur menuju Cimahi. Diselingi "Paint It Black"-nya The Rolling Stones. I wanna see it painted, painted black Black as night, black as coal I wanna see the sun blotted out from the sky I wanna see it painted, painted, painted, painted black
"...
Uwa nemu si Jalu waktu masih jadi barang rongsokan. Waktu itu ada yayasan amal yang sedang butuh kendaraan yang bisa masuk ke daerah bencana. Jadilah si Jalu ini Uwa poles. Waktu bencana di Nias si Jalu dibawa masuk hutan keluar hutan, gak masalah. Dipake buat derek mobil yang lebih gede pun, masih kuat." Cerita
Wa Haris lantang, seakan mencoba melawan berisiknya raungan Si Jalu menembus malam menuju Bandung Selatan. Aroma tanah kering sisa-sisa menembus hutan pekan silam tercium tipis di antara bau rokok yang merebak. 'Makanan' Si Jalu memang hutan. Ah, bukan hanya Si Jalu sih, sebenarnya. Masih ada kawan-kawan Si Jalu lainnya yang tak kalah garang melalap lumpur. Lumpur Bandung Utara, Bandung Selatan, atau lumpur dimanapun yang membutuhkan petualang.
Perkenalkan, ini dia Jalu Ce-es dari Bandung, pelahap aroma alam raya. Bukan sekedar bertualang, tapi sensasi bergolaknya adrenalin memang menggoda. Mari, datanglah ke Bandung. Disinilah kita akan lihat, temukan dan rasakan bagaimana berpuluh-puluh
Land Rover yang ---jika di ibukota mulus bersih--- justru berlumur lumpur dan terlihat lebih tampan {meski mungkin si pemilik sedikit mengeluh ketika hampir setiap tempat
Car Wash selalu menyatakan diri PENUH jika Land Rover minta dimandikan, hehe}. Mereka memang masih jadi mainan andalan militer di manapun, makanya Si Jalu dan kawan-kawan masih tetap tangguh sampai sekarang. Kalau kadang minta diderek sih, yaaa wajar lah. Usia, kawan, hehe... Jatah bermain Si Jalu dan kawan-kawan setiap pekan --apalagi jika musim libur datang-- jarang berjeda. Kadang berbelas, kadang berpuluh, melesakkan Ban
Extra Grip mereka ke lubang tanpa lumpur atau tanah basah sisa hujan, atau bahkan kubangan besar.
Mulai dari sekedar menikmati angin akhir pekan bersama keluarga kecil yang ingin memperkenalkan liburan non mall sampai
big boss dari perusahaan-perusahaan multinasional yang ingin memberikan liburan bermakna alias plus
outbound atau
fun offroad bersama The Landys. Well, Si Jalu jadinya seakan tak akan pernah menua. Yang klasik model begini, rata-rata memang se-eksentrik pemiliknya {contohnya, Wa Haris}. Tapi percaya, deh, walau agak meragukan dari segi fisik apakah mampu atau tidak melewati rintangan berat, Land Rover tetap bisa diandalkan. Baik itu saat bersafari di Afrika, atau bergulat dengan lumpur di ketinggian Lembang.
Yah, itu baru sedikit saja cerita singkat tentang Si Jalu dan kawan-kawan. Lengkapnya, sih, bolehlah rasakan sendiri seperti apa bedanya ber-off road dengan mobil yang sehat wal afiat bin dealer, dengan yang satu ini : Si Jalu Ce-Es :D
Foto oleh : Edo Itam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya