Mohon tunggu...
Tanti Amelia
Tanti Amelia Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

love art and writing so much

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Belajar Bikin Sashimi dan Sushi di AEON Mall

25 Maret 2016   11:28 Diperbarui: 26 Maret 2016   00:39 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kue Mochi khas Jepang (Dokumentasi pribadi)"][/caption]Hidup di lingkungan yang dekat dengan mal atau tempat makan adalah satu prestasi (As an urban people... *tsah*). Tak terkecuali untukku. Makan bukan lagi satu kebutuhan perut, tapi juga mata, dan seni. 

Lha kok seni? Nanti yaa, kuceritain.

Pokoke, dapat email yang ngabarin kalo hari Minggu tanggal 20 Maret 2016 ini ada undangan untuk membuat sashimi dan sushi di Food Culture AEON Mall, BSD is a bless for me!
Btw, bloggers yang datang memenuhi undangan Blogger's Gathering kali ini, ada yang langsung dari Jakarta, dengan meeting point di fx Sudirman, dan ada juga yang langsung cuuss ke lokasi. Termasuk aku. Rumahku deket gila, soalnya.

And.. you know? Venuenya cantik banget, booo!
Lokasi #FoodCulture di sayap utara, membuatnya sedikit tersembunyi, namun bukan terkesan seram loh, malah menyenangkan. 

Btw, bloggers yang datang memenuhi undangan kali ini, ada yang langsung dari Jakarta, dan Bekasi dengan meeting point di fx Sudirman. Ada juga yang langsung cuuss ke lokasi, termasuk aku. Rumahku deket gila, soalnya. Ada sekitar 50 bloggers yang hadir, and u're right, sebagian besar food bloggers!

Sebelum acara, MC sudah menyambut kami dengan ramah. Acara pertama, demo membuat sashimi dan sushi bersama Chef dari Little Tokyo. Lalu, dilanjutkan dengan mereview aneka makanan di venue, dengan 2 lembar kupon yang disediakan oleh penyelenggara.

The Food Culture

#FoodCulture adalah salah satu dari tiga food court areas yang bisa kita sambangi di dalam AEON Mall. Apa, tiga? Yup. Di AEON Mall kamu gak bakalan takut kelaparan. 

Berbeda konsepnya dengan food court lain, makanan yang tersaji oleh tenant di #FoodCulture, mayoritas adalah masakan Jepang. Sisanya adalah Mexican food dan Asian Fusion.

#FoodCulture didesain dengan dua area dining, indoor dan outdoor.
Outdoor area sangat cozy dan tenang, dengan banyak kursi besar berdesain unik dan keren. Tatanannya apik. Ada sebuah koridor yang dibuat seperti maze dengan blok bunga artifisial putih berkilau di jalan setapak, seolah masuk ke dunia peri... 

Sibuklah para tetamu -ngga cuman bloggers- yang memanfaatkan kamera atau android mereka mengabadikan momen! 

Indoor Area didesain tak kalah unik. Kalau kamu pernah ke Jepang, atau akrab dengan tatanan restoran Jepang, pasti terasa nuansa Japanese yang kental. 

Di area ini, tiga ruang makan raksasa dibuat melingkari tenant, sehingga memudahkan kita saat memilih dan memesan. Kita boleh duduk di mana suka.
  

Tak kalah unik, pesanan diberitahu dengan paging, karena semua masakan dibuat fresh, hanya dibuat saat dipesan. Beberapa resto bahkan nekad mengedepankan konsep slow cooker sehingga tidak merusak kandungan vitamin di dalam makanan yang tersaji.

Japanese food memang jadi mayor menu, bisa dilihat dari pilihan masakannya. Di sini kita bisa explore, mulai dari resto yang menghidangkan sushi, sashimi, karage, bento, okonomiyaki, teppanyaki, takoyaki, gyoza, kakigori, sampe Wakatobi .. eeh yakitori. Nanti kita ubek-ubek ya..
 

Sushi and sashimi making with the Chef 

Untuk sesi demo, tampil chef dari Little Tokyo Sushi. Dibantu seorang asisten, ia menyiapkan perlengkapan membuat sashimi dan sushi. Oya, ada yang belom akrab dengan masakan ini? Tengok wikipedia sejenak, yuk..

Sashimi (刺身) adalah makanan khas Jepang terbuat dari binatang laut yang disantap mentah bersama penyedap khas seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.
Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司) adalah nasi yang dibentuk (biasanya digulung) bersama lauk (neta). Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.
 

Cara Mengolah Ikan Menjadi Sashimi
Mula-mula, sous chef (asisten chef) membawa seekor ikan tongkol segar yang luar biasa besar, hampir 10 kg beratnya. Ia juga menyiapkan talenan yang juga besar, dan pisau tajam. Sous chef juga menyiapkan beberapa piring kecil berisi mirin dan wasabi berwarna hijau.

Dengan cekatan, Chef memotong kepala ikan terlebih dahulu. Kemudian, dengan satu sentakan, srrrt... terlepaslah kulit dari daging ikan! Dengan satu kali gerakan pula, ia menyayat daging hingga terlepas dari tulang punggung ikan. Kami semua berdecak kagum dan bertepuk tangan.  

 Tips dari Chef : kulit ikan bisa diolah dengan cara digoreng, dan daging terenak adalah daging perut
Sesudah daging terlepas, maka ia mengambil duri dari daging ikan dengan sebuah pinset khusus. Tekniknya adalah seperti mengurut. Aku beruntung menjajal ketrampilan ini.

Setelah itu, ia memperlihatkan cara mengiris daging ikan, dengan target menghasilkan irisan-irisan tipis fillet daging segar untuk sushi dan sashimi. Ikan segar ini, ia iris tipis dengan sebilah pisau tipis panjang dengan teknik yang .. aduhai, susahnya.. ia memotong daging dari arah kepala ke ekor di bagian tengah ikan. Fillet yang dihasilkan adalah selebar tiga jari orang dewasa. Psst, konon, untuk menghasilkan fillet ikan sempurna, butuh belajar bertahun-tahun, loh! Itu yang dikatakan oleh Chef dengan nada rendah hati, "Saya masih belajar,"

 Kami juga dipersilakan mencoba. "Iris dagingnya mengikuti arah serat, yaa biar tidak hancur dagingnya,". Dengan hati-hati kami mengiris, dan hasilnya.. terburai berantakan.. -__-
Sajikan cantik!

Setelah sayatan daging ikan segar siap, sous chef menyodorkan piring kecil, dan sumpit. Dengan "teknik gunung Fuji" ia membentuk tiga sayatan itu menyerupai gunungan.
Sashimi bisa disajikan bersama acar jahe atau wasabi dan soyu (kecap) sebagai pendamping.
Tadaaa! Sashimi ala Little Tokyo Sushi siap kami ... foto.

Cara Menyantap

Letakkan wasabi di atas sashimi, dan celupkan daging ke dalam soyu tanpa membasahi wasabi. IMHO, orang Jepang tidak memakan wasabi yang dicelupkan ke dalam soyu, karena sejatinya, wasabi bukan condiment. Ia adalah unsur sajian dari sushi atau sashimi.

Kalau ingin menikmati wasabi, cukup dioleskan sedikit saja di atas sashimi, dan makan dengan sekali suap, tidak digigit. Itu sebabnya, sashimi dan sushi disajikan one bite food.

Untuk yang tidak doyan pedas, please.. ngga usah pake wasabi juga ngga apa-apa.

Bagaimana dengan irisan halus lobak dan daun Oba atau sisho (Perilla frutescense)? Kita bisa menikmati sambil mengunyah sashimi, terutama. Paduan rasa daun Oba yang beraroma mint, berfungsi menghilangkan amis pada ikan, sementara lobak bersifat menyegarkan.

Rasa sashiminya..

Walopun bukan penikmat makanan mentah, aku memberanikan diri menyantap. Dan..  ujung-ujung syarafku merasakan serat halus dan kenyal yang manis, berpadu asin kecap soyu, berbaur dengan pedasnya wasabi. Kusuap seujung sumpit irisan lobak segar dan seujung daun Oba yang aromatik. 

Hmm.. fantasi pun menerpa ruang rasa. Tak kusangka, sajian ini bisa membuat aku menyukainya!

Cara Mengolah Aneka Sushi
Ada aneka jenis sushi, di dunia ini. Ya, karena sushi sendiri berasal dari kata :

 
Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司) yaitu nasi yang dibentuk (biasanya digulung) bersama lauk (neta). Nasi sushi mempunyai rasa masam yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.  

 
Untuk membuat sushi, bahan yang disediakan adalah :  

nasi putih (dari beras Jepang), atau kalo ngga ada, kita bisa membuatnya dari campuran beras : beras ketan (10 : 1)
nori atau rumput laut yang lebar (yaki sushi nori)
aneka sayuran
neta (lauk) berupa fillet ikan atau makanan laut segar (kerang, udang, tuna, telur salmon, crab stick)
soy sauce, mayones
tikar bambu penggulung nori

TIPS dari Chef

Selain hati-hati dengan jari dari irisan pisau dapur, kita juga harus sangat memperhatikan cara memotong daging ikan. Jangan pernah gunakan pola irisan untuk sayuran—yang memotong ke bawah—kepada daging ikan. Potonglah ikan dengan cara mendorong dan menarik hingga ikan teriris dengan rapih. Cara memotong tersebut tidak akan merusak urat-urat pada daging ikan yang memberikan tekstur tersendiri saat dimakan.  

Makanan laut segar seperti ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan dibuang kepalanya saja.
Nah, 

itu dia. Udah kompliitttt... bikin sashimi udah, bikin sushi udah, kita disuruh Pak Nicko dan team mbak Lydia dari Fortune PR untuk ke venue Food Culture untuk mengeksplor makanan di situ (baca : JAJAN!). YES!

Kita diberi dua buah voucher @IDR 100K per-orang, dan janjian deh ama para bloggers. Tak lain untuk pesan menu yang berbeda tiap orang. Biar bisa difoto.. ehehehhee...

Ini antara lain daftar resto yang ada di Food Culture
 - Sakura Juice Bar
 - Jesse El Pollo
 - Yamatoya
 - Hakata Ichibandori
 - Toyofuku
 - Wateishoku
 - Little Tokyo Bar
 - Matsuyama
 - Edosawa
 - Ichibankan
 - Pizadoki
 - Kin No Torikara
 - O Gi Tempura

Aku pesan chicken enchiladas with root beer float di Jesse el Polo, takoyaki di Yamatoya, tempura rice bowl di O Gi Tempura, taiyaki di dan juice. 

Untuk tempura dan rice bowlnya.. mmmhhh.. so so lah, *dikeplak*. 

Nasinya "b" aja, dengan sauce manis yang dicampur langsung, bikin eneg. Mustinya lain kali request kalo gak usah dikasih sauce gitu. Tapi, udang tempuranya enak. Tempura-nya digoreng sempurna, dalemnya masih moist. Disclaimer-nya, tempura ini disajikan fresh from the oven, with a healthy cooking oil. Noted.

 Ocha nya juga enak, aku suka rasa green tea yang kuat. Eh, ini pahit ya jadi abis makan gorengan, pas banget. Seger. 

Kita dikasih paging yang menandakan pesanan udah siap. Dan, aku nunggu sekitar 10 menitan gitu. Worth it kalo laper dan pingin makan anget-anget.

Minumnya bisa pesen di Juice Bar. Ada aneka jus di situ, start from IDR 30K, kamu bisa dapetin rasa jus buah yang kental, dan gak pelit buahnya. Gulanya juga paaasss di lidah.

Untuk snack, pesen taiyaki Japanese matcha dan blueberry. Filling matcha dan blueberry cheese-nya kental, trus kulitnya tebal, renyah dan krenyes-krenyes gimana gitu. Waktu digigit, sensasi renyah waffle Jepang yang disajikan panas berbentuk ikan ini menyatu dengan luapan isi yang wangi blueberry. Sedaaap!

Pulangnya, 

kita dapat gudibeg isi boneka maskotnya AEON yang imut, plus surpriiise... dikasih tiket XXI ama Fitri Rosdiani (@aidil_fitri) makasiiih Mpiit 

[caption caption="Kejutan juga didapat (Dokumentasi pribadi)"]

12250095-1512130005780347-5912156363688091233-n-56f57788b37a6125048b45a9.jpg
12250095-1512130005780347-5912156363688091233-n-56f57788b37a6125048b45a9.jpg
[/caption] Well, ini videonya tentang keseruan acara di Food Culture AEON Mall BSD. Yuuk..

[embed width="506" height="285"]http://www.youtube.com/embed/IusmbImLen8[/embed]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun