Mohon tunggu...
Neng Sumiyati
Neng Sumiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Humaniora, Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

جرب ولاحظ تكن عارفا

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mawar yang Runtuh

20 Oktober 2023   22:57 Diperbarui: 20 Oktober 2023   23:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/

Mawar itu runtuh

Lepas kendali dalam tanah

Menyisakan sepi diri

Gejolak dendam yang menguap

Tiap kelopak sisanya

Entah bagaimana agar mawar itu tetap utuh

Karena tangkai yang menopang

Sudah rapuh luruh

Jatuh ke dalam nestapa menyedihkan

Yang membuat mawar berwarna kehitaman

Aku pikir hujan cukup menarik

Disandingkan dengan mawar yang tak berdaya itu

Membasahi tiap kelopak yang merunduk

Bersama rasa yang sudah tak bertepi

Atau mungkin cahaya matahari

Agar mawar itu bersinar

Meski sudah tenggelam dalam warna hitam

Penuh duka, juga luka

Yang tak pernah merasa aman

Duhai tuan

Dahulu mawar itu memesona

Dengan kemerahan sebagai citranya

Kokoh patuh terhadap si pemilik

Namun kini mawar itu hanya cerita

Dari bunga yang bertahan

Karena dicampakkan si penggenggam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun