Tintaku mengering
Gersang memenuhi hidup
Di hari ketiga belas
Saat raga mulai tak seimbang
Manifestasi hidup amat rupawan
Diagungkan dan dikejar
Bahkan di bulan penuh ampunan
Saat rahmat Tuhan penuh berhamburan
Tapi kenyataannya lain
Kepuasaan yang dikejar
Saat sendok saling beradu
Dan tawa semu menggema
Hari ini kamu mungkin bisa tertawa
Menghamba sekedarnya
Menutup telinga dari kebenaran
Dan berjalan dalam lubang yang gersang
Namun tidak hari esok
Hari itu bukan milikmu
Semuanya tergantung saat ini
Dan masihkan jadi bejana yang kosong?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!