Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lima Tahun Berlalu, Akhirnya Bisa Juga Menjajal Naik LRT Velodrome

4 Maret 2024   16:00 Diperbarui: 4 Maret 2024   17:07 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampailah saya di pintu masuk LRT Velodrome. Sebelum masuk saya tap in e-money seperti halnya saya tap in di halte Transjakarta. Ternyata sama. Itu juga setelah saya memperhatikan dua penumpang masuk di depan saya. Oh begitu. Maklum, baru pertama kali sih.

Kereta LRT sebenarnya sudah standby dan dua penumpang yang saya lihat tadi sudah masuk ke dalam kereta. Namun, saya tidak bergegas ikut segera naik khawatir saya salah naik. Ketika saya mau bertanya kepada petugas, kereta itu pun bersiap jalan.

"Mbak, kalau mau ke Mall Kelapa Gading, naiknya di sini?" tanya saya kepada Mbak petugas loket.

"Iya, betul Bu. Ditunggu aja ya, Bu," katanya ramah.

Saya pun menunggu. Saya perhatikan suasana stasiun cukup sepi. Tidak seperti stasiun-stasiun Commuter line yang selalu ramai. Ketika saya menunggu, petugas ramah-ramah dan sopan. Terlihat dari bahasa tubuhnya. Menyapa, tersenyum, dan menganggukkan kepala. Saya pikir waktu menunggu atau headway agak lama, ternyata sebentar. Tidak ada 10 menit, kereta pun tiba.

Ketika penumpang sudah keluar semua, saya lalu bersiap masuk, tapi dicegah oleh petugas. Langkah kaki saya pun tertahan. Lho kenapa tidak boleh masuk?

"Mohon maaf Bu, tunggu sebentar, kereta sedang dibersihkan. Tidak lama, sekitar 1 menit," jelas petugas pria dengan senyum ramah.

Saya perhatikan memang ada petugas kebersihan yang sedang membersihkan tempat duduk dan tiang-tiang penyangga, kaca jendela, mengepel lantai. Gerakannya cepat. Sat set sat set. Selesai, petugas lantas mempersilakan penumpang masuk. 

Ketika masuk, udara cukup dingin. Lantai bersih. Pokoknya nyaman. Cuma penumpangnya hanya beberapa. Saya perhatikan, ternyata hanya dua gerbong. 

Kereta pabrikan Korea Selatan itu didominasi warna putih. Aksen berwarna merah dan hitam terlihat menghiasi muka kereta. Namun, gerbongnya tidak sepanjang gerbong commuterline. Ini lebih pendek dari itu.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun