Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dari Masjid ke Masjid, "Wisata Religi" Saat dalam Perjalanan Jauh

11 Februari 2024   16:40 Diperbarui: 16 Februari 2024   00:08 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis 8 Februari 2024 hingga Sabtu 10 Februari 2024, saya beserta Abah dan saudara-saudara saya "jalan-jalan" ke Rancah, Ciamis dan ke Bandung, Jawa Barat. Perjalanan yang cukup jauh, serasa perjalanan mudik saja.

Tujuan utamanya bersilaturahmi dengan saudara-saudara Abah, yaitu adik-adik Abah, yang tidak lain berarti paman dan bibi kami. Abah sudah lama tidak bersua. Jadi, Abah ingin bertatap wajah. Mungkin juga karena sudah kangen.

Kebetulan Abah menjadi kakak paling tua setelah kakak pertama Abah, Yusuf Bastaman, yang biasa kami sapa dengan Uwa Yusuf, meninggal dunia beberapa tahun lalu. Jadi, sebagai kakak tertua, Abah ingin memastikan adik-adiknya baik-baik saja.

Karena kami membawa kendaraan sendiri, bukan naik kendaraan umum, maka kami memutuskan tidak ada shalat jamak maupun shalat qashar, kecuali dalam keadaan yang memang tidak memungkinkan.

Jadi, ketika sudah memasuki waktu-waktu shalat, kami mampir ke masjid yang kami temui di jalan. Selama perjalanan kami itu, ada beberapa masjid yang kami singgahi. Ya, anggap saja wisata religi, meski waktunya hanya sebentar. 

Wisata religi adalah jenis wisata yang berkaitan erat dengan aktivitas keagamaan, ataupun tempat khusus yang berkaitan dengan aspek religi keagamaan. Masjid juga bisa dijadikan tempat wisata bagi masyarakat, baik dari masyarakat sekitar maupun masyarakat yang berasal dari luar daerah

Keberadaan masjid saat ini tidak hanya mendatangkan ketenangan batin bagi siapa saja yang beribadah di dalamnya sambil beristirahat sejenak dari penatnya perjalanan.

Keindahan dari arsitektur masjid juga membuat banyak orang kagum. Berulang kali memandangi masjid yang indah. Berikut, "laporannya", dari masjid terbesar hingga "terkecil".

Masjid Raya Al Jabbar Bandung (Dokumen pribadi)
Masjid Raya Al Jabbar Bandung (Dokumen pribadi)

1. Masjid Raya Al Jabbar Bandung

Di masjid yang beralamat di Jalan Cimincrang No. 14, Cimincrang, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, ini kami menumpang shalat Dzuhur, sekalian menunggu waktu Ashar.  Lokasinya berdekatan dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Stasiun Kereta Api Cimekar.

Setelah sekian kali gagal, akhirnya bisa juga ke masjid hasil rancangan Ridwan Kamil semasa menjabat Gubernur Jawa Barat, ini. RK, begitu biasa disapa, juga dikenal sebagai seorang arsitektur ulung. Masjid  yang juga terkenal sebagai seorang arsitektur. Mulai resmi bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beribadah pada Jumat, 30 Desember 2022,

Rancangan masjidnya perpaduan arsitektur modern kontemporer dengan aksentuasi masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif khas Jawa Barat.

Luas lantai bangunan utamanya 99 x 99 m2 sesuai angka Asmaul Husna. Bangunan utama masjid tidak memisahkan dinding, atap, dan kubah, melainkan melebur menjadi satu bentuk setengah bola raksasa. Masjid ini, khususnya di lantai shalat, dihiasi 27 relung yang terbuat dari relief tembaga.

Relief-relief ini berupa motif batik yang mewakili tiap kota dan kabupaten, sekaligus mengekspresikan kekayaan seni khas Jawa Barat. Sementara pada relung pintu masjid, terdapat motif batik yang mencerminkan ciri khas dari kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat sejumlah 27 buah.

Masjid Al Kamil Jatigede (dokumen pribadi)
Masjid Al Kamil Jatigede (dokumen pribadi)

2. Masjid Al Kamil Jatigede

Kami menumpang shalat Ashar di Masjid Al Kamil yang terletak di Desa Jemah Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kebetulan lokasinya amat berdekatan dengan Menara Kujang Sapasang. Masih di pesisir Waduk Jatigede.

Masjid Al-Kamil Jatigede dirancang dengan nilai estetika tinggi yang sesuai dengan kondisi sekitar masjid yang merupakan perairan Jatigede. Mungkin itu sebabnya, masjid ini berbentuk bunga teratai yang sedang merekah.

Bangunan masjid yang didominasi warna putih ini hasil rancangan Ridwan Kamil semasa menjabat Gubernur Jawa Barat. Di bagian atas atau puncak bangunan masjidnya memiliki corak warna emas. Masjidnya cukup luas dan atapnya cukup tinggi. Jadi, tanpa AC sekalipun masjid terasa adem karena angin bebas masuk ke area masjid.

Pemandangan semakin indah karena berlatarkan hamparan air bendungan Jatigede yang berhiaskan beberapa pulau menghijau. Pengunjung yang menikmati alam pemandangan di Bukit Panenjoan bisa sekalian shalat di sini.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

3. Masjid Besar Kec. Nagreg Al Muhajirin

Kami menumpang shalat Ashar di masjid yang beralamat di Jalan Raya Rancaekek -- Garut No.20, Kelurahan Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Masjid yang dibangun pada  2013 dan selesai pada 2017 ini cukup luas dan cukup megah juga.

Masjid ini, katanya, memang biasa dijadikan tempat melepas lelah penumpang bus selain beribadah. Terlebih lokasinya tepat berada di pinggir jalan nasional. Jadi, wajar banyak disinggahi orang untuk sekedar shalat sekaligus menumpang istirahat sejenak.

Tidak banyak informasi yang saya dapat mengenai masjid dengan kubah berwarna emas ini. Namun, bisa saya pastikan di masjid cukup nyaman dengan fasilitas air yang bersih dan halaman parkir yang cukup luas.

Masjid Besar Al Muhsiniin (dokumen pribadi)
Masjid Besar Al Muhsiniin (dokumen pribadi)

4. Masjid Besar Al Muhsiniin

Kami menumpang shalat Magrib di masjid yang terletak di jalan Burujul III No.21, Nagarasari, Kec. Cipedes, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat. Masjid ini sebagaimana namanya juga cukup luas dan nyaman.

Sayang, tidak banyak informasi yang saya dapatkan mengenai masjid in. Namun, yang pasti masjid ini sering digunakan untuk beribadah, melainkan juga untuk kegiatan kemasyarakatan lainnya. 

Masjid Jami Darul Amanah (dokumen pribadi)
Masjid Jami Darul Amanah (dokumen pribadi)

5. Masjid Jami Darul Amanah

Di sini, Abah dan saudara-saudara saya menumpang shalat Jumat. Selesai shalat Jumat, baru saya menumpang shalat Dzuhur. Masjid ini berada di Desa Awiluar, Panjalu, Kec. Lumbung, Kabupaten Ciamis.  Untuk ukuran desa, masjid ini cukup luas dan cukup megah juga.

Masjid dengan dominasi warna abu-abu ini bentuknya sangat indah dengan arsitektur arabisch. Di atas bagian pintu masuk berhiaskan kaligrafi. Tempatnya nyaman bikin betah berlama-lama di sini.

Di dinding dekat mimbar terpasang jadwal digital untuk waktu shalat. Disediakan juga  mukena dan sarung untuk masyarakat yang ingin shalat di sini tetapi tidak membawa mukena atau sarung.

Tempat wudhu dan toilet bersih dan terjaga. Jumlahnya juga banyak. Tempat parkirnya lumayan luas. Tidak heran jika masjid ini, katanya, sering digunakan sebagai tempat kajian keislaman oleh masyarakat sekitar.

Demikian laporan singkat saya. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun