Kongres Wanita Indonesia menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) V Kowani Tahun 2024 di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rabu 22 Januari 2024.Â
Raker bertema "Perempuan Berdaya, Kowani Berkarya, Indonesia Maju" ini dibuka secara resmi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.
Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd, dalam sambutannya, mengatakan, ini adalah raker terakhir kepengurusan Kowani periode 2019-2024. Karena itu, Raker ini menjadi momentum raker terbaik dalam periode kepengurusan yang dipimpinnya.
Dalam kesempatan itu, Giwo menyampaikan sejumlah pencapaian selama masa kepemimpinannya. Â Mulai dari penambahan jumlah anggota, mitra kerjasama dan program-program lainnya.
"Dengan bangga, Kowani saat ini telah mewadahi 103 anggota organisasi di tingkat pusat, dengan lebih dari 97 juta anggota perempuan dari seluruh Indonesia," ucap Giwo yang disambut riuh tepuk tangga para anggota.
Dalam periode kepengurusannya ini, Giwo menegaskan, Kowani terus meng-upgrade diri berdasarkan perkembangan dan dinamika tuntutan zaman. Ia berharap, apa yang dilakukan Kowani dapat menjadi role model bagi organisasi anggota dan organisasi masyarakat lainnya dalam menjalankan program-programnya.
Menurutnya, ini menjadi awal yang baik di tahun terakhir kepengurusan, dengan membuat dan mempersiapkan program kerja yang lebih terukur, realistis, dan tepat sasaran untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi sejarah kepengurusan periode ini pada kongres ke XXVI Desember 2024.
"Setelah akhir dari masa jabatan kepengurusan periode ini, saya tidak akan menjadi pengurus Kowani yang akan datang. Besar harapan saya, kita juga dapat meninggalkan suatu legacy yang menjadi manfaat bagi kepengurusuan periode selanjutnya," ucapnya.
Giwo lantas mengutip pernyataan Kofi Annan, penerima Hadiah Perdamaian Nobel 2001, yang juga Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 1997 - 2006. "Agar dapat menjalankan organisasi dengan baik, perempuan harus menjadi Ibu Bangsa yang cerdas dan berkarakter. Tidak ada alat pembangunan yang lebih efektif daripada pemberdayaan perempuan," tegas Giwo.
Penuhi hak perempuan butuh kolaborasi
Saat membuka Raker V Kowani, Menteri Bintang menyampaikan, perempuan memiliki potensi yang sangat besar bagi bangsa. Berbagai sumber membuktikan partisipasi setara dan penuh dari perempuan dan laki-laki menjadi kunci kesejahteraan suatu bangsa.
Karena itu, di tahun politik ini, Menteri PPPA mengajak masyarakat membangun narasi yang mendukung keterlibatan perempuan dalam kehidupan politik. Perlu juga dipastikan bahwa perempuan memiliki akses penuh terhadap informasi politik.
"Masyarakat juga harus mendukung langkah-langkah yang memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi secara aktif dalam semua tingkatan politik, mulai dari pemilihan lokal hingga tingkat nasional," ucapnya.
Bintang menyakini KOWANI sebagai organisasi yang telah lama bergelut untuk memperjuangkan hak dan perlindungan perempuan, akan melahirkan banyak inisiatif untuk menyelesaikan berbagai persoalan bangsa, khususnya perempuan dengan arif bijaksana.
"Kementerian PPPA bersama Kowani selalu bangun sinergi kolaborasi luar biasa. Banyak kegiatan yang kita lakukan bersama-sama. Bagaimana memenuhi hak perlindungan kepada perempuan di seantero Indonesia," kata Menteri Bintang.
Menteri memberikan apresiasi kepada Kowani yang sudah menjalankan program-programnya dengan sangat baik. Pihaknya berharap pada kepengurusan selanjutnya, Kowani dapat menjalankan program-program jauh lebih baik dari kepengurusan sebelumnya.
"Kalau kita melihat realita, masih banyak PR yang harus kita kerjakan untuk perempuan. Dan, kami tidak bisa sendiri. Kekuatan kami adalah sinergi, kolaborasi dengan semua stakeholder yang ada," katanya.
Menurutnya, Kowani yang memiliki jaringan hingga ke akar rumput akan menjadi kekuatan besar bagi pemerintah untuk berjalan bersama-sama menyelesaikan atau meminimalisir permasalahan-permasalahan perempuan. Demikian juga, dalam hal pemberdayaan perempuan yang ada di seantero nusantara ini.
Sebagai informasi terbentuknya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan inisiasi dari Kowani. Kala lahirnya pada 1978 bernama Menteri Muda Urusan Peranan Wanita (MENMUD UPW). Saat itu, Ny. Lasiah Soetanto, Ketua Umum Kowani periode 1973 -- 1978, dipercaya menjabat Menmud UPW periode 1978-1983, yang kemudian dijabat kembali pada periode berikutnya.
Kowani sendiri adalah organisasi federasi dari 103  organisasi perempuan  tingkat  nasional. Organisasi  federasi tertua, terlama, dan terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 22 Desember 1928 melalui Kongres Perempoean Indonesia Pertama di Yogyakarta.
Gandeng perguruan tinggi
Dalam Raker V, Kowani juga melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Universitas Sahid Jakarta.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor UMJ Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si., Rektor Universitas Sahid Jakarta Dr. Malinda Irwanti, SE, dan Ketua Umum KOWANI Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd.,
Menurut Rektor UMJ, MoU tersebut adalah suatu langkah maju dari Kowani. Melalui MoU ini banyak hal yang dapat dilakukan bersama. Adapun ruang lingkup kerja sama yang disepakati ialah dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
"Tentu ada riset-riset yang berkaitan dengan kajian gender dan anak. Kami juga memfasilitasi anggota KOWANI di seluruh Indonesia untuk studi lanjut di UMJ," ujar Ma'mun.
Ketum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, mengatakan inisiasi untuk menggandeng kedua pihak karena memiliki tujuan yang sama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan semangat Ibu Bangsa.
"MoU ini untuk mengimplementasikan semangat ibu bangsa bahwa kita harus tetap memperjuangkan harkat dan martabat wanita Indonesia melalui pemberdayaan perempuan terutama dalam pendidikan, karena tanpa pendidikan dan ilmu, kita tidak akan bisa maju," tandasnya.
Kowani menginginkan seluruh anggotanya mendapatkan fasilitas pendidikan sesuai dengan kebutuhan melalui program pendidikan yang tersedia di kedua perguruan tinggi swasta ternama itu.
Direktur Sekolah Pascasarjana UMJ, Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Ag., yang juga Ketua Kowani, menambahkan, inisiasi kerja sama tersebut senapas dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahwa pendidikan itu penting. Â Ia menilai banyak program Kowani yang dapat dilakukan bersama perguruan tinggi melalui kolaborasi.
Rektor Universitas Sahid Jakarta, yang juga Ketua Kowani, mengajak anggota Kowani untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Pihaknya siap memfasilitasi. Terlebih, program studi yang ada di kampus yang dipimpinnya juga linear dengan visi dan misi Kowani.Â
Giwo menambahkan Kowani memiliki semangat Ibu Bangsa bahwa semua perempuan Indonesia dapat lebih meningkatkan pendidikannya. Baik melalui formal maupun informal. "Ibu sebagai pendidik pertama dan utama untuk mendidik para generasi muda, kalau kita tidak cerdas, tidak berpendidikan, bagaimana kita bisa mencetak generasi-generasi unggul."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H