Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Brawijaya Healthcare Group Perkenalkan Layanan Minimal Invasive Surgery

19 Januari 2024   18:25 Diperbarui: 19 Januari 2024   19:16 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi generasi jadul alias jaman dulu, pasti kenal dengan penyanyi bernama Imaniar Noorsaid atau lebih dikenal dengan Imaniar. Penyanyi aliran RnB yang lagu-lagunya banyak yang hits.

Sebut saja lagu yang diciptakannya sendiri, berjudul "Kacau". Lagu yang dirilis pada 5 Januari 1989 itu meledak di pasaran. Albumnya terjual hingga 1 juta copy! Musik yang dibawakannya selalu energik dan menghentak, menjadi daya tarik bagi sosok Imaniar.

Lama tidak terdengar kabarnya, eh "tiba-tiba" penyanyi ini hadir membawakan lagu "Kacau" untuk menghibur hadirin di acara Patners Gathering yang diadakan Brawijaya Healthcare Group di Ritz Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 16 Januari 2024.

Dengan gayanya yang energik, pencipta lagu ini tidak ragu-ragu menghentakkan tubuhnya mengikuti irama lagu. Padahal, usianya tidak muda lagi. Hampir berusia 60 tahun!

Ketika musik intro membahana, kaki-kaki musisi ini bergoyang, kepalanya yang ditutupi hijab juga ikut bergoyang. Tubuhnya kemudian berputar menyapa para hadirin. Seperti lupa akan umur, Imaniar naik ke atas panggung.

Mama bilang begini
jangan pacaran dulu
Papa bilang begini
pikirkan sekolahmu

Dilarang bicara tentang asmara
katanya berbahaya
Padahal hatiku
mulai kena panahnya

Kemudian bergoyang lagi. Kaki-kakinya menghentak, tangannya juga menghentak seperti gerakan brakedance. Bergerak ke kiri, bergerak ke kanan. Tubuhnya tidak bisa diam.

Terpaksa diam-diam
janji jumpa dengannya
Tapi apa akhirnya
orang tua tahu juga

Dan akibatnya mereka murka
dengar apa katanya
Detik ini juga kuharus
putuskan cintanya

Ah kacau
bingung jadinya
kini aku harus bagaimana
Ah kacau
kalau begini
aku harus pilih yang mana
sama beratnya

Nah di part ini, Imaniar semakin energik. Ketika lagu akan berakhir, tiba-tiba ia meringis.

"Musik setop! Aduh, aduh, aduh, kakiku, sakit! Sepertinya terkilir nih," katanya seraya berjalan agak pincang menahan sakit.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ia kemudian dipapah ke atas panggung untuk duduk beristirahat sambil melenturkan urat-urat kakinya. Kebetulan, di panggung sudah hadir dokter spesialis Orthopedi Brawijaya Hospital Tangerang, dr Dody Kurniawan, SpOT.

"Risiko jatuh yang bisa menyebabkan kaki terkilir atau keseleo memang rentan dialami orang yang usianya tidak muda lagi. Terlebih kaki memiliki tugas yang paling berat karena menopang beban tubuh. Kaki juga bagian yang paling banyak bergerak untuk beraktivitas," tutur dr. Dody Kurniawan.

Penyebabnya macam-macam. Bisa karena keseimbangan, kekuatan ekstremitas bawahnya yang sudah berkurang. Terjadi degenerasi sendi-sendi, rematik, dan segala macam kondisi yang membuat ruang gerak terbatas. Akibatnya, jadi rentan jatuh.

"Terlebih Ibu Imaniar ini seumuran dengan ibu saya, ya beda tipislah. Tapi masih energik. Tadi saja loncat-loncat, ngedance gitu. Wah, harus dikurangi itu," ucap dr. Dody.

Kemudian dr. Dody menjelaskan mengenai layanan orthopedi di Brawijaya Healthcare Group yang mampu mengatasi masalah tulang dengan Minimal Invasive Surgery. Yaitu suatu prosedur pembedahan baik untuk diagnostik maupun tindakan terapi terhadap suatu penyakit yang dilakukan melalui sayatan luka kecil.

Akses luka yang kecil dan prosedur yang dilakukan ini memiliki hasil klinis yang lebih baik berupa nyeri yang minimal, komplikasi yang lebih sedikit, dan pasien lebih cepat dalam proses pemulihannya karena memberikan luka yang minimal pada organ tubuh yang dituju.

"Minimal Invasive Surgery ini juga bisa untuk yang mengalami kecelakaan saat berolahraga atau kecelakaan lalu lintas. Semua bisa ditangani," ucap dr. Dody.

Direktur Sales Marketing Brawijaya Healthcare Group, drg. Hestiningsih MARS menjelaskan, metode bedah invansive ini sudah bisa dilakukan di semua unit Brawijaya Hospital dan di semua layanan. Misalnya layanan Gynecology Oncology, Orthepedi, Gangguan Ginjal, Jantung, Pencernaan, bahkan layanan THT dan layanan umum lainnya.

"Tentunya dengan peralatan laparoscopy paling mutahir dan didukung oleh dokter spesialis yang ahli di bidangnya masing-masing," jelas Hesti.

Mengenai Minimal Invasive Surgery ini menjadi layanan unggulan dari Brawijaya Healthcare Group. Layanan yang kemudian diperkenalkan kepada para partner yang hadir di gathering ini. Baik perusahaan asuransi swasta maupun pemerintah -- BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Presiden Direktur Brawijaya Hospital Group Amira Ganis, dalam sambutannya berkisah mengenai perjalanan rumah sakit yang dipimpinnya. Hadir pada 17 September 2006 diawali dengan membuka layanan ibu dan anak. Dalam perjalanannya berkembang menjadi RS yang memberikan layanan Sub Spesialis dengan fasilitas lengkap.

"Kini, sebagai pusat kesehatan yang terintegrasi dan komprehensif, RS ini telah memiliki puluhan dokter ahli dan spesialis pada semua layanan

Sebut saja Prof. dr. Nugroho Kampono Sp.OG (K), Sub.Sp.ONK, FICS., dan Prof. Dr. dr. M. Farid Aziz, Sp.OG (K), Sub.Sp.ONK, FICS. Para spesialis yang maestro di bidang Gynecology Oncology di Indonesia.

"Kami sangat siap bersaing dengan rumah sakit brand internasional di Indonesia dan rumah sakit lainnya, memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia sebagaimana yang mereka dapatkan di rumah sakit lain, misalnya saja, di negeri tetangga," ucap Amira Ganis.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun