Giwo mengakui Kowani selalu "menuntut" perempuan untuk terus berperan sebagai Ibu Bangsa dalam berbagai karya nyata. Tidak hanya berkarya di luar rumah sebagai perempuan bekerja atau wanita karier, tetapi juga karya nyata sebagai ibu di rumah.
"Perempuan sukses itu bukan hanya mereka yang bekerja atau memiliki karier di luar rumah. Semua perempuan yang menjalankan tugasnya sebagai ibu di rumah, mendidik anak-anak generasi penerus dengan baik, itu juga merupakan bentuk prestasi," tandas Giwo.
Giwo bersyukur organisasi perempuan yang bergabung dengan Kowani terus bertambah dari tahun ke tahun. Saat ini tercatat Kowani memiliki anggota 97 juta perempuan di seluruh Indonesia dengan 103 anggota organisasi dari beragam latar belakang, profesi, agama, suku bangsa, usia.
Menurutnya, anggota organisasi Kowani yang begitu banyak ini adalah aset yang sangat berharga bagi organisasi. Sebab Kowani tidak akan berarti apa-apa tanpa ada anggota.
Giwo mengatakan Kowani yang mengemban amanah sebagai Ibu Bangsa, terus menjalankan visi dan misi perjuangannya dengan banyak menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengimplementasikan Gerakan Ibu Bangsa.
Di antaranya dengan melakukan Gerakan Ibu Bangsa Anti Zat Adiktif, Gerakan Ibu Bangsa anti LGBT. Selain itu, Gerakan Ibu Bangsa Anti Tembakau, Gerakan Ibu Bangsa Berwakaf, Gerakan Ibu Bangsa mengatasi stunting, Gerakan Ibu Bangsa Anti Kekerasan dan gerakan-gerakan lainnya.
"Mari gelorakan semangat Ibu Bangsa sampai ke seluruh nusantara. Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju. Salam Ibu Bangsa!" tegasnya.
Usai upacara bendera dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan kue HUT Kowani yang dihadiri pengurus DPP Kowani, para staf ahli, para ketua yayasan milik Kowani, dan perwakilan organisasi anggota Kowani.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI