Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Strategi Indonesia Menjadi Digital Hub Asia

8 Desember 2023   18:19 Diperbarui: 8 Desember 2023   18:58 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi negara luar, Indonesia adalah negara "raksasa" dengan jumlah populasi terbesar di dunia. Bahkan terbanyak ke-4 dunia setelah India (1,4 miliar), Tiongkok (1,4 miliar), dan Amerika Serikat (340,1 juta). Indonesia sendiri memiliki jumlah penduduk mencapai 277,7 juta jiwa. 

Dengan jumlah penduduk sebanyak itu bisa dibilang Indonesia menempati posisi strategis sebagai negara ekonomi terbesar. Tidak tanggung-tanggung menempati peringkat 16 di dunia. 

Demikian mengemuka dalam diskusi IndoTelko bertema "Strategi Indonesia menjadi Digital Hub Asia", Rabu 6 Desember 2023, secara virtual.

Commerce Director Lintasarta Fitrah Muhammad, yang menjadi pembicara dalam diskusi itu, menyampaikan, jumlah populasi Indonesia masih "belum seberapa" jika dibandingkan pada 2045. Diprediksi di tahun itu, bonus demografi dengan jumlah pekerja usia produktif mencapai hampir 200 juta.

"Modal ekonomi dan populasi saat ini ternyata masih akan mencapai puncaknya pada beberapa tahun ke depan. Momentum ini harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar Indonesia bisa mencapai potensi digital terbaiknya pada 2045 dan seterusnya," paparnya.

Menurutnya, untuk mencapai potensi tersebut, ekonomi digital jadi salah satu parameter utama yang perlu didorong. Mengapa? Karena, secara global, India, China dan Asia Tenggara diprediksi akan jadi negara-negara yang pertumbuhan ekonomi digitalnya paling cepat. 

"Melihat beberapa parameter dari aspek digital seperti pengguna dan konsumen internet, Gross Merchandise Value (GMV), dan revenue dari profit ekonomi digital, Asia Tenggara konsisten menujukkan tren positif.  Sementara India dan China cenderung stagnan," urainya.

Itu artinya, kata dia, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun mendatang Indonesia dan negara Asia Tenggara lain bisa memimpin digital hub di Asia. Terlebih seluruh potensi dan modal untuk mencapai potensi digital terbaik Indonesia sudah ada dalam digital roadmap 2020-2024. 

"Roadmap ini adalah framework untuk memperkuat kesiapan digital Indonesia, salah satunya untuk mendukung digital hub," sebutnya.

Fitrah Muhammad (dokumen Lintasarta)
Fitrah Muhammad (dokumen Lintasarta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun