Oh iya, tekstur daging ikannya lebih lembut dibanding dengan ikan yang sering saya makan seperti gurame atau patin. Namun, harus hati-hati makannya karena banyak durinya, mirip ikan bandeng atau ikan mas atau ikan bawal gitu.
Bagaimana kata suami saya? Katanya sih enak. Dia menyantapnya dengan suka cita sambil berseloroh, "Wah akhirnya makan ikan mahal juga. Ikan mahal ini, Bund." Senyumnya melebar. Jepret. Dia pun memotret hasil olahan saya itu. Sepertinya sih mau dishare di Facebooknya.
"Makannya hati-hati Daddy, banyak durinya, kayak duri ikan bandeng," kata saya mengingatkan.
Apakah ada kandungan gizinya? Saya coba tanya ke Mbah Google, ternyata tidak ditemukan apa yang saya cari. Lebih banyak mengenai vitamin untuk ikan arwana, cara memelihara ikan arwana dan manfaat memelihara ikan arwana.Â
Mungkin karena memang sangat jarang dikonsumsi manusia? Entahlah. Ya sudahlah, anggap saja nilai gizinya sama dengan ikan-ikan lain yang sering kita konsumsi. Kaya protein dan omega 3. Terpenting lagi, tidak beracun, jadi aman untuk dikonsumsi manusia.
Bagaimana, ada yang sudah pernah mencoba makan olahan ikan arwana? Atau mau coba bikin sendiri?Â
Demikian cerita saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H