Penguasaan tanah Palestina oleh bangsa Israel memunculkan konflik di jalur Gaza. Konflik tidak saja terjadi antara Israel dan Palestina, tetapi juga melibatkan negara-negara lain. Ada negara yang membela Israel, ada yang mendukung Palestina, dan ada juga yang bersikap netral.
Indonesia sendiri, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, tentu pro Palestina. Tidak semata-mata karena ada hubungan emosional antara kedua negara. Â
Dukungan Indonesia juga karena berdasarkan Pembukaan UUD 1945 dengan tegas Indonesia menyatakan menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia. Penjajahan jelas-jelas bertentangan nilai-nilai kemanusiaan dan melanggar hak asasi manusia.Â
Tindakan Israel yang menyerang Gaza dan telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dalam satu bulan terakhir di wilayah itu, terus menuai kecaman dunia. Menyikapi hal ini, pada Minggu 5 November 2023, jutaan massa menyemut memadati Silang Monumen Nasional atau Monas, Jakarta Pusat.
Massa melakukan aksi damai "Save Palestina, Bela Palestina" sebagai upaya menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan dan menyerukan kemerdekaan atas negara Palestina. Sejatinya, Palestina sudah merdeka sejak dulu. Jika saja bangsa Israel tidak mencaplok tanah mereka, bangsa Palestina dalam keadaan aman, damai, sentosa.
Dalam aksi akbar bela Palestina itu, sejumlah tokoh politik hadir di sini. Anggota DPR, Ketua DPR, Ketua MPR, Ketua Parpol, bahkan calon presiden 2024 menyerukan untuk hentikan peperangan. Sejumlah tokoh ulama dan artis turut serta dalam aksi damai ini yang diisi dengan orasi para tokoh politik.Â
Sebagian besar massa pun menyerukan untuk memboikot produk-produk asal negeri Yahudi. Terlihat dari sejumlah pamflet bertuliskan 'Boikot Israel' yang dibawa massa demonstran. Ya, aksi boikot ini terus meluas.Â
Sejumlah demonstran membawa aneka spanduk dan pamflet yang memuat ajakan boikot secara spesifik atas produk McDonald, Coca Cola, Nestle dan Danone Aqua.Â
Kelima brand tersebut dinilai aktif mendukung kebijakan apartheid Israel, baik dalam bentuk investasi, pendirian dan operasinal pabrik maupun dukungan pendanaan langsung. Begitu bunyi selebaran yang dibagikan massa.
Ajakan boikot itu sebagai bentuk perlawanan terhadap Israel. Selain itu, bisa berdampak positif untuk memperkuat industri dalam negeri. Pemerintah pun diminta untuk mengeluarkan kebijakan memboikot produk Israel dan mengajak warga tidak menggunakan berbagai produk Israel.