Pada saat Covid-19 terjadi, harga kopi terbilang mahal tapi produksi turun. Karena itu, melalui perayaan Hari Kopi Internasional dapat menyemangati para petani kembali. Melalui Gerakan Fair Trade Nasional yang berkeadilan dan menyejahterakan petani kopi, termasuk pelaku UMKM di Indonesia.Â
"Sasaran diadakannya kegiatan tersebut agar dapat meningkatkan produksi kopi," tambah Perempuan lulusan Pasca Sarjana Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, itu.
"Issue kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR) dan Fair Trade akan diseminarkan, nantinya kopi dapat menjadi lokomotif bagi komoditas perkebundan rakyat yang memberi nilai tambah," ungkap Ketua Asosiasi UMKM Sumut, ini.
Anna menuturkan dijadwalkan acara tersebut akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dihadiri pula oleh pejabat setempat, petani kopi, para pelaku usaha kopi (UMKM), koperasi kopi, barista, cupper, assessor kopi, pelajar, mahasiswa, akademisi, dan peneliti.
Dalam kesempatan itu Dekopi juga membuka peluang pasar US dengan menghadirkan regulasi ekspor (Registar Corp) untuk memasuki pasar US khusus produk pangan, kosmetik, dan obat-obatan.Â
Sebagai tuan rumah dari Gerakan Fair Trade Nasional, Dekopi akan mengadakan kesepakatan kerja dengan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan untuk perluasan penangkaran bibit Kopi Arabika Varietas Sigarar Utang.
"Varietas ini merupakan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara dan primadona dunia yang hampir hilang dari peredaran. Pada momen perayaan ICD 2023 ini, mari semua masyarakat Sumatera Utara, kita kembalikan kejayaan Kopi Arabika Varietas Sigarar Utang ke kancah dunia," tandasnya.
Dalam event Hari Kopi Internasional 2023 di Sumut juga akan mengangkat isu tentang regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS). Diangkatnya isu ini karena berpotensi meningkatkan ekspor kopi atau produk kopi Sumut ke AS.
Akan hadir perwakilan dari FDA untuk menjelaskan segala hal terkait pembuatan atau perpanjangan administrasi FDA," kata Ujiana, yang juga
Anna menambahkan, untuk bisa bergabung di Dekopi calon anggota harus ada kaitannya atau bersentuhan dengan kopi atau produk yang olahannya dari kopi, kedai kopi, atau sejenisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H