Sejatinya, peringatan Hari Kopi Internasional di Sumut akan membahas tiga hal penting soal perkopian. Pertama, mengenai gerakan 'fair trade' atau perdagangan berkeadilan.
Isu ini penting untuk didiskusikan mengingat dengan adanya perdagangan berkeadilan, diharapkan harga kopi tetap berada di atas biaya produksi, meski nilainya sedang anjlok. Tujuannya agar petani kopi dan keluarganya tetap dapat hidup layak.
Kedua, tentang Undang-Undang Anti-Deforestasi Uni Eropa yang berlaku pada pertengahan Mei 2023. Regulasi ini bertujuan memastikan produk yang masuk pasar Uni Eropa berasal dari sumber yang legal dan tidak menyebabkan deforestasi. Setidaknya ada tujuh komoditas yang diatur dalam UU tersebut, yaitu sawit, kopi, daging, kayu, kakao, kedelai, dan karet.
UU ini hadir sebagai larangan impor barang hasil penggundulan hutan. Tujuan aturan ini untuk memastikan konsumsi dan perdagangan tidak berkontribusi terhadap deforestasi dunia.Â
Selain itu, akan menjadi langkah progresif keterbukaan informasi bahwa produk yang masuk Uni Eropa tidak menyebabkan deforestasi atau degradasi hutan.
Ketiga, pengembangan agroforestri (sistem pertanian yang ditanam di lahan yang sama) tanaman kopi. Sistem agroforestri menjadi salah satu program yang tengah dilakukan pemerintah sebagai upaya memaksimalkan potensi sumber daya alam untuk dimanfaatkan petani.Â
Sistem agroforestri diperuntukkan bagi petani yang menggarap lahan hutan milik negara, dengan syarat proses bercocok tanamnya harus berbasis ramah lingkungan.
Anna mengakui situasi saat ini di Sumut, banyak petani yang terpaksa membuka lahan baru di kawasan hutan dengan menebang dan membongkar tanaman hutan, lalu membakarnya sehingga lahan menjadi kritis.
Ia menambahkan tujuan acara tersebut dibuat guna memberikan semangat kepada para petani kopi setelah lepas dari Covid-19 yang melanda beberapa tahun lalu.
"Ya, untuk memberikan semangat kepada para petani usai lepas dari Covid-19 dan perekonimian Indonesia yang tidak stabil dan harga kopi mahal," ucap Ketua Perempuan Indonesia Maju Provinsi Sumatera Utara.