Mempertahankan brand di tengah gempuran banyak brand bukanlah perkara mudah. Bagaimana agar pembeli yang menyukai suatu produk akan selalu mengingat nama tokonya ataupun nama brand yang mereka beli.
Nama brand inilah yang nantinya akan meningkatkan brand awareness dan membuat pembeli ingat akan produk tersebut. Ibarat nyawanya suatu produk bisnis. Semakin banyak orang mengenal brand tersebut, semakin panjang pula umur bisnis yang dijalankan.
Namun, di tengah upaya mempertahankan brand ataupun usaha, tidak jarang "layu sebelum berkembang". Ada brand di awal-awal peluncuran mendapat tempat di hati masyarakat, namun dalam hitungan bulan, brand tersebut mulai dilupakan.
Di sisi lain, ada juga brand yang mampu mempertahankan brand produk meski harus bersaing dengan produk sejenis lainnya. Mampu bertahan di tengah ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global. Mampu bertahan di tengah badai pandemi Covid-19.
Sebut saja Advanced Digitals. Bahkan perusahaan elektronik rumah tangga ini beberapa waktu lalu memborong penghargaan bergengsi Top Brand Award yang diselenggarakan oleh lembaga riset independen Frontier Research.
Tidak tanggung-tanggung, memboyong 5 penghargaan sekaligus. Yaitu kategori Elektronik Audio Speaker Aktif dan Pasif Terbaik, Air Fyer Terbaik, Food Procesor Terbaik, Powerbank Terbaik dan Stand Mixer Terbaik.
Lantas apa rahasianya? Teddy Tjan, Marketing Director Advanced Digitals, mengatakan pihaknya selalu berkomitmen untuk terus mengkomunikasikan sisi pengembangan produk kepada para konsumen setianya di Indonesia.
Perusahaan juga memberikan layanan purnajual terbaik. Meski produk diproduksi di pabrik yang terletak di Kawasan Industri Candi Semarang, Jawa Tengah, namun layanan purnajual tersebar di seluruh kota di Indonesia.
Bagi perusahaan, kata Teddy, Top Brand Award menjadi langkah awal dari jawaban akan inovasi dan perbaikan tanpa henti. Meraih Top Brand Award sebagai bukti merek tersebut dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Dikatakan, penghargaan tersebut membuktikan perusahaan mampu bertahan menghadapi hantaman badai resesi global yang terjadi di Indonesia.