Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mau ke Perpustakaan Nasional? Naik Bus TransJakarta 2Q Saja dari Stasiun Gondangdia

14 Juli 2023   19:22 Diperbarui: 15 Juli 2023   05:24 2518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya setiap ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia atau ke DPRD DKI Jakarta, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, untuk menghadiri suatu agenda kegiatan, seringnya jalan kaki dari Stasiun Gondangdia. Kebetulan saya pengguna setia commuter line.

Anggap saja olahraga sambil melihat-lihat "pemandangan" sekitar (padahal mah sebenarnya ingin mengirit). Paling butuh waktu sekitar 30 menit. Jaraknya masih dekatlah bagi saya. Kalau waktunya tidak memungkinkan, ya apa boleh buat, saya naik ojek online.

Entah sudah berapa kali "rutinas" itu saya lakoni. Dan, ternyata saya baru tahu ada bus TransJakarta dari Stasiun Gondangdia ke Perpustakaan Nasional. Jenis bus reguler nonBRT atau nonbus rapid transit atau nonkoridor atau bus yang tidak melalui jalur khusus busway. Nomor "trayeknya" 2Q.

Itu pun tanpa sengaja. Saat itu, Rabu 12 Juli 2023. Ketika saya dan anak kedua saya jalan kaki dari kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat, menuju Stasiun Gondangdia, saya mendapati bus TransJakarta ini "mangkal". Tidak begitu jauh dari pintu Selatan Stasiun Gondangdia.

Saya baca running text di tubuh bus "2Q Stasiun Gondangdia - Balaikota". Wah kalau berhenti di Balaikota berarti depan Perpustakaan Nasional dong. Lha kok saya baru tahu ya? Padahal saya sering wara wiri di Stasiun Gondangdia. Sering juga melewati halte yang di pintu Selatan. Mengapa bisa luput?

Tahu begitu kan dari kemarin-kemarin saya naik ini saja. Lumayan kan bisa irit. Irit ongkos, irit tenaga, irit waktu. Ya sudah, saya ajak anak saya untuk menjajalnya. Kebetulan anak saya ini ingin ke Perpustakaan Nasional. Mumpung masih libur sekolah.

Naiklah kami dengan men-tap in e-money terlebih dulu. Tarifnya hanya Rp3.500. Murah, bukan? Penampakkan busnya sih tidak beda jauh dengan bus non BRT lainnya yang sering saya naiki. Sejuk, bersih, dan nyaman. Ini juga pertama kalinya anak saya naik bus TransJakarta yang nonBRT. Baru naik bus TransJakarta lagi setelah sekian tahun lamanya. Kasihan juga.

Saya perhatikan penumpang juga tidak terlalu ramai. Entah karena banyak yang belum tahu (seperti saya), entah karena belum jam pulang kantor?

Bus pun melaju. Dari Stasiun Gondangdia bus melaju dan berhenti di halte BRI Menteng, lanjut berhenti di halte Kanisius, lanjut berhenti di halte Grapari Telkomsel, lanjut halte Balaikota. Dalam hitungan saya, perjalanan tidak sampai 30 menit. Cepat, kan?

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

"Pak, kalau mau ke Stasiun Gondangdia naik ini lagi?" tanya saya kepada pengemudi, memastikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun