Namanya Maithreyi Jagannathan. Sosok perempuan yang cukup berpengaruh di tempatnya bekerja. Ia adalah seorang General Manager, Consumer Health Care, P&G Indonesia. Perempuan cantik yang baru 10 bulan terakhir ini tinggal di Jakarta.
Lebih dari 18 tahun, Maithreyi  memegang berbagai posisi kepemimpinan di industri kecantikan dan kesehatan konsumen terbesar di Asia, Afrika, dan Amerika Utara, itu. Rekam jejak begitu solid di berbagai negara, seperti Asia, Amerika Utara, Australia dan Selandia Baru, serta Afrika.
Ia pun diundang menjadi pembicara dalam acara MMA Global Indonesia 2023, Modern Marketing Talk - Architecting Business Impact, Senin 3 Juli 2023 di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan.
Dalam talkshow tersebut, Maithreyi menyampaikan inovasi dan berorientasi pada konsumen menjadi kata kunci sukses tidaknya suatu brand. Jadi, semuanya selalu dimulai dari kebutuhan konsumen. Ketika produk diujicobakan pada konsumen, perusahaan harus bisa memastikan tantangan dan hambatan yang dihadapi konsumen.
"Apakah ada yang belum terpenuhi? Dari hal tersebut, kita dapat mengidentifikasi kreator, lalu memilih platform-nya. Terkait platform, tentu saja akan sangat tergantung pada siapa konsumennya, siapa target audiensnya, apa kebiasaannya," kata Maithreyi
Sebelum produk sampai di tangan konsumen, perusahaan selalu melakukan studi kasus terlebih dulu. Salah satu studi kasus yang cukup sukses yang pernah dikerjakannya adalah Head & Shoulders edisi Mobile Legend.
Saat itu, perusahaan memperkenalkan brand melalui iklan media luar ruang di Sarinah Mall Jakarta yang pengunjungnya didominasi oleh kelompok Gen Z. Kelompok yang memang menjadi target audiens.
"Kami membuat sesuatu yang sangat relevan dan memastikan terciptanya talkability, yang juga dapat menggerakkan atensi konsumen dari offline ke online. Dan, ternyata cukup sukses," tuturnya.
Kuncinya, kata dia, adalah konten kreatif. Jangan menerapkan konten yang sama di berbagai touch point karena ternyata kurang memberikan hasil yang optimal. Jadi, harus benar-benar memiliki konten yang tepat pada setiap channel. Konten yang dapat dipahami konsumen dengan lebih mudah.
Contoh kampanye lain di bidang healthcare yang ditanganinya yaitu dengan melakukan banyak eksekusi omni-channel dan iklan media luar ruang, seperti di klinik dokter atau rumah sakit. Tujuannya, untuk meningkatkan edukasi dan kesadaran akan penyakit dan gejalanya.
Berbeda dengan studi kasus sebelumnya yang berfokus pada talkability, kampanye kali ini lebih memastikan konsumen pergi ke dokter dan mendapat rekomendasi produk. Saat proses uji coba, perusahaan fokus pada hambatan konsumen, yang kemudian dijadikan insight untuk menentukan platform yang tepat.