Seorang perempuan melahirkan bayi pada saat perjalanannya dari Jakarta menuju Surabaya di atas pesawat Pelita Air pada Selasa 27 Juni 2023. Syukurlah bayi terlahir dengan selamat meski proses kelahirannya bukan ditangani oleh tenaga kesehatan.Â
Usut punya usut, ternyata si ibu tidak jujur kepada pihak maskapai perihal kehamilannya. Terlepas dari jujur atau tidaknya, seharusnya pihak bandara sudah bisa "membaca" seseorang dalam keadaan hamil atau tidak. Teknologi juga semakin canggih.Â
Saya jadi teringat 17 tahun silam ketika saya hamil anak pertama dengan usia kandungan 36 minggu tetapi harus terbang ke Surabaya, Jawa Timur. Kebetulan, saya mendapatkan penugasan untuk menghadiri suatu kegiatan pameran di sana.
Waktu saya mendapatkan penugasan ini, saya tidak menolak. Saya memang tipe orang yang suka travelling, terlebih jika semua akomodasi ditanggung pihak pengundang hahaha...kan lumayan tuh sambil menyelam minum air. Bekerja sambil refreshing.Â
"Tapi Mbak, saya lagi hamil 36 minggu, apakah nanti tidak bermasalah saat pemeriksaan di bandara?" tanya saya. Karena setahu saya, perempuan hamil tidak diperbolehkan untuk menaiki pesawat. Dan, ini pertama kalinya saya naik pesawat dalam keadaan hamil.
"Wah, sudah termasuk hamil tua itu ya. Begini aja, Mbak konsul dulu ke dokter yang biasa periksa kandungan Mbak, nanti tanyakan apakah aman terbang? Kalau diperbolehkan, nanti bawa surat rekomendasi dari dokternya ya," katanya.Â
"Ok, Mbak," ujar saya.
Keesokan harinya, saya pun konsul ke dokter kandungan di RS Hermina Depok. Kebetulan memang jadwal kontrol juga. Dokternya perempuan berhijab yang ramah dan murah senyum. Namanya, dr. Mutia Prayanti, Sp.OG. (Waktu pertama kali kontrol saya sempat ditanya petugas administrasi apakah saya ingin ditangani oleh dokter perempuan atau ditangani dokter laki-laki juga tidak apa-apa? Saya bilang dokter perempuan saja).
Setelah diperiksa-periksa, kandungan saya dinyatakan baik-baik saja. Lalu saya bertanya apakah saya aman-aman saja jika naik pesawat terbang? Dokter bilang aman. Tidak masalah. Saya lalu dibekali surat keterangan dokter yang menyatakan saya aman untuk terbang. Alhamdulillah. Lega saya.
Saya menyampai hal ini kepada pihak pengundang. Karena sudah mengantongi surat dokter, saya pun dipesankan tiket dengan pesawat Garuda Indonesia Airways.Â