Ambil contoh para jamaah yang menghadiri kajian muslimah yang tempat tinggalnya tersebar, tidak saling berdekatan, terserak, terhimpun dalam masjid Al Ihsan.
Halalbihalal dapat mengingatkan kita tentang pentingnya merajut silaturahmi, menghubungkan ikatan kasih sayang dan persaudaraan kepada sesama. Sebab, hidup yang didasarkan pada kasih sayang dan cinta kasih ini dapat memberikan keamanan, kenyamanan, dan keharmonisan.
Dalam rangka apa kita silaturahmi? Dalam rangka idulfitri. Halalbihalal identik dengan Idulfitri, yaitu kembali kepada fithrah atau kembalinya manusia pada keadaan sucinya. Kembali saat kita bayi yang lahir tanpa dosa.
"Kembali dalam keadaan suci ini berarti kembali kepada Allah, dekat kepada Allah, dan kembali atau dekat dengan sesama manusia. Kesucian hati ini harus karena Allah," tutur ibu 4 anak ini.
Halalbihalal ini juga bisa menjadi momen untuk saling memaafkan, membangun optimisme, sikap persaudaraan, dan semangat solidaritas. Mempertemukan warga dalam bingkai saling memaafkan.
Tidak ada yang mengaku paling benar, semua mengaku salah, dan meminta maaf. Maka semua menjadi halal. Semua menjadi bertemu dalam kerinduan kedamaian dalam semangat saling menguatkan satu sama lain.
Bersilaturahmi akan menguatkan simpul sosial yang mungkin telah lama putus. Pertemuan di dalam bingkai halalbihalal inilah yang menguatkan solidaritas sosial. Sesama manusia merasa bersaudara.
Isteri harus mandiri
Dalam kesempatan ini, Mamah Dedeh juga mengingatkan perempuan, khususnya para isteri untuk mandiri. Tidak boleh hanya menggantungkan nafkah pada suami. Istri adalah mitra suami dalam rumah tangga. Karena itu, harus bersinergi.
Menurut ajaran Islam, suami dan istri memiliki tanggung jawab yang sama dalam membantu ekonomi keluarga. Keduanya diwajibkan untuk bekerja keras dan saling membantu dalam memenuhi kebutuhan keluarga.