"Target dari penanganan skoliosis itu sendiri adalah menghentikan progresi skoliosis, mencapai tulang belakang yang seimbang, memperbaiki kesulitan bernafas dan memperbaiki penampilan," terang dr. Omar.
Terapi penggunaan brace adalah salah satu perawatan yang efektif bagi remaja yang mengalami skoliosis. Umumnya jika tulang anak masih tumbuh dan kurva lengkungan 25 - 50 Â persen. Brace ini didesain khusus sesuai dengan bentuk lengkungan.
Penggunaan brace sebenarnya tidak akan menyembuhkan skoliosis atau membalikkan kelengkungan, tetapi ini biasanya efektif untuk mencegah perkembangan kelengkungan lebih lanjut.
Namun, untuk kasus yang parah, operasi menjadi pilihan yang lebih efektif. Pada tingkat keparahan tertentu, gangguan skoliosis ini harus diatasi dengan tindakan operatif. Tindakan pembedahan minimal invasif merupakan metode terkini yang dilakukan untuk mengatasi masalah pada gangguan skoliosis.
Spine Center RS Premier Bintaro saat ini telah memiliki teknologi robotic spine surgery atau robot assisted spine surgery. Ini adalah suatu tindakan pembedahan yang menggunakan teknologi lengan robot dalam melakukan operasi pada tulang belakang.
"Robot yang digunakan dalam operasi ini dapat melakukan pekerjaan berulang-ulang dengan ketahanan yang sangat tinggi tanpa mengurangi performa dan mengurangi risiko human error karena kelelahan sehingga akan meningkatkan hasil operasi pada pasien," jelasnya.
Penanganan skoliosis dengan teknologi ini memiliki banyak keunggulan. Di antaranya presisi dan akurasi pemasangan implant mencapai 99 persen bahkan untuk kasus yang sangat sulit. Â
Robotic Spine Surgery juga sangat minimal risiko maupun komplikasi. Resiko-resiko infeksi atau perdarahan yang muncul pasca operasi juga lebih kecil. Berbeda dengan operasi konvensional yang menggunakan teknik bedah terbuka.
Cedera saraf pun dapat lebih diminimalkan karena menggunakan kamera, jadi bisa secara langsung melihat syaraf melalui lensa yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh.
"Selain risiko lebih rendah, pemulihan pasien dapat sesegera mungkin, sehingga pasien tidak perlu berlama-lama di rumah sakit," tandas dr Omar.