Kukuh menambahkan, dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN, pemerintah saat ini tentunya berfokus pada pembangunan infrastruktur di IKN yang rencananya berlokasi di wilayah Kalimantan Timur.
IKN akan menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan pemerintahan pusat, serta kedudukan perwakilan negara asing atau organisasi/lembaga internasional. Dalam pembangunannya tentu membutuhkan material konstruksi yang sangat besar. Karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas material bangunan.
Beberapa waktu lalu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono di kanal resmi pu.go.id, menyampaikan agar dalam pembangunan IKN, kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan harus dijaga mutunya.
Tentu saja dengan material yang berkualitas dan ramah lingkungan akan menjamin keberlanjutan pembangunan.
"Sejalan dengan arah pembangunan serta untuk menyosialisasikan pentingnya produk yang berstandar di wilayah IKN, BSN merasa tepat akan menyelenggarakan IQE di Balikpapan," jelas Kukuh.
Direktur Utama PT. Fery Agung Corindotama (Feraco), M. Ruslim yang dipercaya BSN sebagai kolaborator dalam melaksanakan kegiatan IQE ke-11 tahun 2023 ini mengatakan, sebanyak 72 booth akan mengisi stan utama IQE dan sebanyak 10 booth untuk Gelar UMKM ber-SNI.
Pihaknya, kata dia, sudah melaksanakan IQE sejak tahun 2017 di Semarang dan terus mendapatkan kepercayaan BSN melaksanakan IQE di tahun-tahun berikutnya. Di Surabaya (2018), Semarang (2019), Yogyakarta (2020), Bandung (2021) dan Solo (2022).
Ia memperkirakan, peserta IQE tahun sebelumnya akan kembali ambil bagian pada IQE tahun ini. Sebut saja PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT. Petrokimia Gresik, PT. Pupuk Kujang, PT. Pupuk Sriwijdaya, PT. Sinar Harapan Plastik (SHP), PT. Antam Logam Mulia.
Menurutnya, stakeholder BSN lainnya sangat banyak dan ini menjadi momentum strategis untuk melakukan investasi melalui acara-acara IQE dan mendapatkan transaksi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Kami berharap stakeholder BSN segera mendaftarkan sebagai peserta pameran untuk mendapatkan benefit lebih awal dan promosi yang menguntungkan," katanya.
Tercatat hingga saat ini, jumlah industri yang telah menerapkan SNI di wilayah Balikpapan sebanyak 14 industri. Â Melalui ajang IQE ke-11, diharapkan semakin banyaknya pelaku usaha maupun masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya dan menerapkan SNI terutama wilayah Balikpapan dan sekitarnya.