Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cegah Stunting pada Anak Harus Dimulai Sejak Masa Konsepsi Kehamilan

2 Februari 2023   13:24 Diperbarui: 2 Februari 2023   13:26 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intervensi dari berbagai pihak sangat penting dalam menekan angka stunting. Mulai dari intervensi pada remaja dengan pemberian tablet tambah darah, asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil, imunisasi, dan monitoring terpadu.

Slide dr. Chazali Situmorang
Slide dr. Chazali Situmorang

Sementara itu, Dr. Chazali Situmorang menambahkan, prevalensi stunting ini sebenarnya telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.

Untuk mencapai target ini pemerintah akan memastikan intervensi pencegahan stunting pada perempuam sejak sebelum kelahiran dan sesudah kelahiran.

Sebelum kelahiran dilakukan program pendistribusian tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri, program tambahan asupan gizi untuk ibu hamil kurang gizi kronik, melengkapi puskesmas dengan USG untuk mempertajam identifikasi ibu hamil.

Untuk pasca kelahiran dilakukan program untuk mendukung pemenuhan konsumsi protein hewani balita, merevitalisasi proses rujukan balita weight faltering, dan stunting ke puskesmas dari rumah sakit, serta merevitalisasi, melengkapi, mendegitalisasi alat ukur di seluruh posyandu.

Stunting, kata dr. Galih Herlambang, Sp.A, berpotensi memperlambat perkembangan otak. Dampak jangka panjangnya berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Masalah stunting wajib diwaspadai karena akan memengaruhi tumbuh kembang anak secara langsung, sekarang maupun dalam jangka panjang.

Anak yang tumbuh mengidap masalah stunting akan mengalami gangguan perkembangan otak. Pengaruhnya terlihat pada kemampuan kognitif si kecil. Mereka cenderung sulit mengingat, menyelesaikan masalah, dan tersendat dalam aktivitas yang melibatkan kegiatan mental atau otak.

Pertumbuhan kognitif yang lambat di kemudian hari bisa membuat anak mengalami penurunan fungsi intelektual, kesulitan memproses informasi, dan susah berkomunikasi. Ini tentu memengaruhi proses belajar anak di sekolah dan di rumah, sekaligus membuat mereka kesulitan bergaul dan bermain bersama rekan sebaya.

Perkembangan tubuh anak pun otomatis lebih lambat dari anak-anak seusianya. Tubuh pendek adalah salah satu ciri umum anak pengidap masalah stunting. Kekurangan gizi kronis akan menghambat pertumbuhan otot. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun