Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Suatu Hari di IGD RS Jiwa

15 Januari 2023   23:30 Diperbarui: 16 Januari 2023   08:24 2158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IGD RSJ H. Marzoeki Mahdi (dokpri)

Sementara itu, pihak keluarga pasien tengah memberikan keterangan mengenai riwayat penyakit kejiwaan seperti gejala dan perilaku pasien kepada petugas yang lain. Kebetulan, saya duduk di belakangnya.

Setelah pemeriksaan awal selesai, giliran anak kawan saya yang diperiksa. Sambil menunjukkan surat rujukan dari RS sebelumnya, perawat bertanya apakah pasien ingin dirawat atau berobat saja di poliklinik?

Saya sarankan untuk dirawat saja demi kebaikan bersama. Kalau berobat jalan, kawan saya belum tentu bisa mengawasi dan menjaganya mengingat ia bekerja dan single parent.

Sementara di rumah, ada ayahnya yang sudah sepuh dan dua anaknya yang masih kecil. Kebetulan anak kawan saya ini anak pertama.

Kalau terjadi apa-apa, siapa yang akan menolong? Ayahnya yang renta? Dua anaknya yang masih kecil? Tetangganya? Iya, kalau mampu menolong, kalau tidak? Belum lagi potensi mencelakai dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Bisa jadi juga akan menjadi bahan pergunjingan tetangga jika terjadi apa-apa. 

Kalau dirawat inap jika terjadi agresifitas yang tidak terkendali, kan bisa langsung ditangani oleh ahlinya dan di rumah sakit khusus kejiwaan. Kawan saya juga jadi sedikit tenang, tidak terbawa pikiran.

"Dirawat aja Sus," kata kawan saya.

Suster pun memeriksa kondisi fisik pasien. Anak kawan saya ini diperiksa tekanan darahnya, cek darah juga untuk memastikan tidak ada komorbid atau penyakit penyerta. Kalau ada, penyakit penyertanya harus disembuhkan dulu baru lanjut menangani sisi kejiwaan.

Tidak lupa untuk test antigen dengan hasil negatif. Jika hasilnya positif Covid-19, maka pasien akan ditempatkan di ruang terpisah. Jika sudah sembuh baru mengobati sisi kejiwaan.

Sementara itu, kawan saya memberikan informasi seputar kondisi kejiwaan anaknya kepada petugas yang lain. Termasuk ketika mendapatkan perawatan di rumah sakit sebelumnya selama 2 minggu terakhir ini.

Sambil menunggu hasil lab, saya memperhatikan sekeliling ruang IGD. Di ruangan ini ada sekitar 6 bed. Ternyata, ada ruangan lagi di ruang IGD ini, yang kaca-kacanya tidak transparan tapi ada celah untuk bisa mengintip. Apa bedanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun