Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Thamrin ke Stasiun Terdekat? Bisa Naik Bus Transjakarta 9D Pasar Minggu-Tanah Abang

10 Januari 2023   22:04 Diperbarui: 11 Januari 2023   06:30 2588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bus Transjakarta 9D saat berhenti di Halte Menara Thamrin (dokpri)

Selasa 10 Januari 2023, ada agenda kegiatan di kantor Badan Standarisasi Nasional (BSN), yang satu gedung dengan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat. Usai kegiatan, saya memutuskan pulang karena tidak ada agenda lagi yang harus saya ikuti.

"Mak, loe naik busway?" tanya Ashriati, kawan saya.

"Kagak, gue mau naik kereta dari Stasiun Gondangdia," jawab saya.

"Tapi naik busway kan?" tanyanya.

"Kagak. Gue mau jalan kaki dari sini," kata saya.

Saya memang sudah terbiasa jalan kaki dari Gedung Kemenko Kemaritiman dan Investasi (dulu gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi/BPPT) ke Stasiun Gondangdia, atau sebaliknya. 

Bagi saya sih dekat. Jaraknya hanya 1 km saja kok. Anggap saja itu olahraga, anggap saja JJS alias jalan-jalan sehat atau kalau sore anggap saja jalan-jalan sore, berjalan kaki selama 30 menit, menyehatkan, bukan?

"Idih, kan jauh itu. Daripada loe jalan kaki ke Stasiun Gondangdia, mending juga loe naik busway ke Stasiun Tanah Abang. Ongkos cuma 3.500 ini. Loe naik kereta dari Tanah Abang, transit di Manggarai, naik deh ke yang Bogor," katanya.

Sebenarnya, saya malas naik dari Stasiun Tanah Abang karena harus transit di Stasiun Manggarai, lalu lanjut naik yang ke Bogor di peron 12 - 13 di lantai atas. Kalau dulu sih ada dari Stasiun Tanah Abang yang ke Bogor. Jadi, tidak perlu transit.

Tapi setelah dipikir-pikir, karena hari masih siang, pasti Stasiun Manggarai tidak "sehoror" di jam-jam pulang kantor. Karena siang, jadi saya leluasa berjalan tanpa harus berdesak-desakan.

Jadi, saya pun mengiyakan saran kawan saya. Kebetulan, dia juga mau ke Stasiun Tanah Abang.

Kawan saya lantas mengajak Evien untuk ke Stasiun Tanah Abang juga. Ia bilang, dari Tanah Abang naik yang ke Angke. Turun deh di Stasiun Angke tinggal naik ojek.

"Sama aja kan, loe naik busway ke Jakarta Kota, terus naik ojek juga. Halte busway ke Kota dari sini juga lumayan jauh. Loe kudu naik dari Halte Bank Indonesia," kata Ashri.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Jadilah kami bertiga memutuskan naik bus Transjakarta 9D rute Pasar Minggu - Tanah Abang. Bus Tj ini menggantikan rute Metromini S640 Pasar Minggu - Tanah Abang. Bus reguler non-BRT  ini menghubungkan jalan-jalan strategis di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.

Adapun kawasan yang dilalui bus ini yakni Jalan Pejaten, Pancoran, Jalan Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Ya, tidak beda jauh dengan rute yang dilalui Metromini S640 di masa-masa jayanya.

Karena ini bus non BRT, jadi bus tidak berhenti di halte-halte khusus di jalur busway. Tapi, jika ingin transit bisa saja sih. Seingat saya bus ini berhenti di halte Karet - Sudirman dan di halte Kuningan Barat. Jadi, kalau mau transit ya di dua halte itu.

Trayek 9D ini sejatinya sudah lama beroperasi. Mulai mengaspal pada 20 Maret 2017. Jadi, hampir 6 tahunlah. Hadir untuk menggantikan Metromini 640 yang dipaksa harus pensiun dari jalanan ibukota.

Tapi, saya sangat jarang naik bus Transjakarta 9D ini. "Trauma" saja. Soalnya rute-rute yang dilaluinya termasuk "jalur neraka", terlebih jika di jam-jam pulang kantor. Bisa berjam-jam stag di jalanan karena macet.

Mulai dari Thamrin hingga Pasar Minggu. Terlebih pas di Pancoran menuju pertigaan Vespa yang menuju Stasiun Pasar Minggu Baru.  "Menyeramkanlah" pokoknya. Bisa menguras energi dan emosi.

Pernah saya naik dari Halte Semanggi sampai Stasiun Pasar Minggu, bus berjalan tersendat karena macet. Berjam-jam. Padahal, itu belum sore-sore banget, belum jam pulang kerja. Sejak itu, saya tidak mau lagi naik ini. Kapok.

Nah, mengapa akhirnya saya memutuskan naik trayek ini, pertama karena jaraknya yang dekat ke Stasiun Tanah Abang. Dari Halte Menara Thamrin, belok ke kiri, berhenti di Halte BI, langsung deh ke Stasiun Tanah Abang. Kedua, masih siang, jadi tidak perlu khawatir macet.

Kami pun naik bus Transjakarta 9D di Menara Thamrin, tidak begitu jauh dari Gedung Kemenko Kemaritiman. Alhamdulillah perjalanan lancar jaya.

Tidak butuh waktu lama, sampailah kami di Stasiun Tanah Abang. Hitungan saya tidak sampai 30 menit, mungkin sekitar 15-20 menit saja. Stasiun Tanah Abang sendiri  terintegrasi dengan Halte busway Stasiun Tanah Abang. 

Dari sini, kalau mau cuci-cuci mata atau berbelanja dulu di Pasar Tanah Abang, bisa banget kok. Dekat banget soalnya. Tinggal jalan kaki saja. Mau cari yang agak nyaman bisa pilih di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang, yang menghubungkan Blok F dan Blok G.

Di Stasiun Tanah Abang, kami pun berpisah karena berada di peron yang berbeda. Ashriati di peron 6 menuju Serpong, Evien di peron 2 menuju Angke, dan saya di peron 3 menuju Manggarai. Kami pun melanjutkan hidup kami masing-masing.

berpisah di Stasiun Tanah Abang (dokumen pribadi)
berpisah di Stasiun Tanah Abang (dokumen pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun