Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Malam Tahun Baru Ngecamp di Pantai Indah Ancol

1 Januari 2023   22:49 Diperbarui: 1 Januari 2023   22:50 3893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seumur-umur baru kali ini saya beserta suami dan anak-anak 'ngecamp' di Pantai Indah yang berada di Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) Jakarta Utara. Seingat saya, selama saya mengelilingi TIJA belum pernah deh melihat orang berkemah. 

"Kita kemping di Pantai Ancol aja yuk sambil lihat kembang api. Besoknya, Bunda dan anak-anak terserah mau ke mana. Ada Seaworld, Dufan, terserah," kata suami Sabtu 31 Desember 2022. 

"Emang kita nggak jadi ke Ocean Park?" tanya saya.

Ocean Park adalah satu wisata air populer yang berada di BSD, Tangerang Selatan, Banten. Beberapa hari sebelumnya, suami bilang jika keponakannya dr. Muhammad Iqbal Sofyan, SpM mengajak berenang para keponakan dan para sepupu. Dengan catatan jika tidak hujan. Kalau hujan diagendakan ke rencana yang lain.

"Kita ke Ancol aja sekalian lihat-lihat, siapa tahu bisa pasang tenda. Kita ke Pantai Lagoon. Kita pasang tenda sambil menghadap ke pantai, pasirnya putih. Enak deh," kata suami. 

"Emang boleh pasang tenda?" tanya saya yang dijawab suami 'boleh'. 

Kami pun bersiap untuk "mengungsi" mengingat teman-teman anak pertama kami akan ke rumah buat malam tahun baruan di rumah kami.

Suami lantas membawa 2 tenda. Satu tenda ukuran sedang, satu lagi ukuran yang lebih luas lagi, yang jika diangkat lumayan berat. Tidak lupa bawa kompor. Buat jaga-jaga saja jika saya ingin memasak.

Dari Depok, Jawa Barat, butuh waktu sekitar 2 jam untuk bisa sampai ke Ancol. Perjalanan cukup lancar mungkin karena banyak berlibur ke luar kota.

Sesampainya di pintu gerbang, kami pun membayar tiket masuk per orang Rp25.000 ditambah kendaraan mobil Rp25.000. Jadi total Rp125.000. Kami bayar cash eh ternyata boleh, padahal saya sudah bersiap membuka m-banking saya. 

Mengelilingi Ancol mencari arah ke Pantai Lagoon, ternyata tidak bisa. Mobil berputar lagi, berputar lagi. Kata petugas, kendaraan tidak diperkenankan masuk. Jadi, harus parkir dulu baru naik mobil wara wiri ke Pantai Lagoon.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

"Kok begitu?" tanya saya.

"Iya, kita memberlakukan kantong parkir. Jadi, kendaraan parkir, pengunjung dipersilakan naik mobil wara wiri, gratis," kata petugas.

Ribet juga ya kalau harus naik mobil wara wiri secara bawaan banyak dan berat. Pasti mobilnya penuh dengan penumpang. Belum lagi kalau hujan turun secara langit gelap banget.

Akhirnya, suami memutuskan untuk putar haluan. Parkir mobil di dekat Pantai Festival. Di sini, saya melihat sudah dipenuhi pengunjung. Ada panggung besar yang dipersiapkan untuk menyambut tahun baru.

Sambil melihat-lihat situasi, kami pun "survey" kira-kira di mana yang enak pasang tenda. Sambil berjalan, eh saya melihat beberapa tenda sudah terpasang. Oh berarti, boleh dong ngecamp.

"Bu, ini tenda bawa sendiri ya?" tanya suami kepada seorang ibu yang sedang duduk di dalam tenda bersama anak-anaknya. 

"Iya, bawa sendiri," jawabnya.

"Boleh ya Bu?" tanya saya.

"Boleh-boleh aja," jawabnya.

"Oh boleh. Terima kasih ya Bu," kata saya. 

Kami pun melanjutkan jalan kaki hingga ke Pantai Indah. Sepanjang bibir pantai saya perhatikan tikar-tikar digelar untuk disewakan. Tidak hanya di bibir pantai. Hampir bisa dibilang area-area terbuka terhampar tikar. Pertikar tarif sewanya Rp25.000. 

Akhirnya, kami pun menemukan tempat yang cukup strategis. Depan pantai dengan hamparan pasir putih. Dua perahu terlihat bersandar menunggu wisatawan yang ingin mengelilingi pantai. Tarifnya untuk dewasa Rp20.000 dan untuk anak-anak Rp10.000.

Saya katakan strategis karena tidak begitu jauh dari sini ada toilet permanen dan toilet portable, tempat bilas, mushola, warung-warung makan, minimarket, dan gerai waralaba. 

Cuma satu yang kurang, tidak ada aliran listrik saja untuk mencharge hp jika lowbat. Kabel listrik yang dibawa jadi tidak bisa dimanfaatkan. Jadi, saya harus menghemat baterai. 

"tetangga baru" di kanan dan kiri "rumah" kami (dokpri)

Agar lebih leluasa, kami lantas menyewa 4 tikar karena ukuran tenda lebih luas dibanding ukuran tikar. Berpacu dengan waktu, kami bergegas memasang tenda. Langit begitu gelap pertanda hujan sebentar lagi turun.

Sambil memasang tenda, saya perhatikan pantai Ancol dipenuhi pengunjung. Terlihat anak-anak bermain air di pantai. Ada juga yang "berlayar" dengan perahu sampai ke Teluk Ancol. 

Tidak lama hujan pun turun. Terdengar petugas mengimbau pengunjung untuk waspada gelombang atau air pasang paska hujan. Pengunjung diberi waktu bermain di pantai hingga pukul 17.00. 

Dengan memakai payung kami tuntaskan pasang tenda agar bisa segera berteduh. Pasang plesit anti air menjadi yang terakhir. Diikat ke pohon dan batu. Alhamdulillah... Kami pun merapikan bantal-bantal, makanan, dan barang-barang yang lain.

Agak sorean hujan mulai agak reda. Saya melihat ada dua 'tetangga baru' di kiri kanan yang juga berkemah. Tapi sepertinya dia menyewa tenda karena orang yang menyewakan tikar juga memasang tenda untuk disewakan. 

Tidak lama hujan turun lagi. Setelah shalat Isya, saya memutuskan tidur karena mengantuk berat. Saya terbangun ketika terdengan rius suara bunyi petasan dan kembang api. Menandakan pergantian tahun batu. 

Alhamdulillah pas pergantian tahun baru hujan tidak turun. Hujan baru turun setelah 1 jam setelah tahun baru. Hujannya cukup deras membuat saya menggigil. Hujan yang sampai subuh tidak berhenti-henti.

Demikianlah, setelah gagal ekspedisi keliling Sulawesi dan ke Pulau Tidung Kepulauan Seribu karena faktor cuaca ekstrem, akhir kami bisa liburan akhir tahun juga. 

Kalau kami sih niatnya bukan untuk ikut merayakan pergantian tahun baru, tetapi memang liburan. Bahasa kerennya healing. Kalaupun akhirnya kami bisa menyaksikan pesta kembang api, anggap saja itu hiburan. 

Pesta kembang api saat pergantian tahun baru (dokumen pribadi)
Pesta kembang api saat pergantian tahun baru (dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun