Sementara itu, dr. Amanda Soebadi, Sp.A(K), M.Med.(ClinNeurophysiol) Divisi Pediatric Neurology -- Departement Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta, berbicara mengenai gejala, tanda dan masa inkubasi.
Dikatakan, masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari. Kebanyakan orang terinfeksi (90%) tidak bergejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali.
"Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai," sebutnya.
Gejala penderita polio
Adapun gejala penderita polio dibagi menjadi beberapa kelompok. Pertama, polio non-paralisis dapat menyebabkan muntah, lemah otot, demam, meningitis, letih, sakit tenggorokan, sakit kepala serta kaki, tangan, leher dan punggung terasa kaku dan sakit.
Kedua, polio paralisis diawali gejala non spesifik yang menyebabkan sakit kepala, demam, nyeri tenggorok dan muntah, lemah otot, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh.
Setelah 1-3 hari memasuki fase ke-2 berupa demam tinggi, nyeri kepala, kaku kuduk dan nyeri punggung. Dalam 1-2 hari kemudian dapat terjadi kelemahan flaksid umum yang mencapai maksimal dalam 1-2 hari. Â
Sindrom pasca-polio menyebabkan sulit bernapas atau menelan, sulit berkonsentrasi, lemah otot, depresi, gangguan tidur dengan kesulitan bernapas, mudah lelah dan massa otot tubuh menurun.
Â
Polio sendiri menyebar melalui kontak orang ke orang. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Lalu dibuang ke lingkungan melalui faeces, yang kemudian menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk.
"Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio. Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses," terangnya.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar jika telah terinfeksi. Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat "diam-diam" menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.