1. Ganjaran harta maupun pahala yang berlipat ganda. Bahkan dengan sedekah jariyah, seseorang bisa saja terus mendapatkan pahala walau ia telah mati. Amalan ini yang biasa kita kenal dengan shodaqoh jariyah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwasannya Rasulullah SAWbersabda, "Apabila anak cucu Adam itu mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga perkara: Shodaqoh jariyah, anak sholeh yang memohon ampunan untuknya (ibu dan bapaknya) dan ilmu yang bermanfaat setelahnya."
2. Sedekah dapat memanjangkan usia dan mencegah kematian buruk. Hal ini seperti yang disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk, Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri." (HR. Thabrani).
3. Sedekah sebagai penghapus dosa, seperti air memadamkan api. Rasulullah Saw bersabda, "Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api." (HR. At-Tirmidzi).
4. Sedekah dapat menjauhkan diri dari api neraka. Jauhkan dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma."(Muttafaqun 'alaih).
5. Mendapatkan naungan di hari kiamat karena sedekah. Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari kiamat) hingga diputuskan di antara manusia.
Sedekah tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga bisa bersedekah dengan makanan, barang atau benda, memberi makanan pada hewan, mengajarkan Ilmu pengetahuan, sedekah senyum, sedekah tenaga, dan banyak lagi.
Bagaimana caranya agar kita gemar sedekah? Jadikan harta di tangan jangan di hati. Dengan demikian, Insya Allah SWT masih mudahkan kita sedekah jika harta di tangan. Tetapi kalau sudah mengakar di hati kecintaan hartanya akan
sangat sulit untuk memisahkannya.
Misalnya, datang kepada kita tetangga yang kita kenal bermaksud meminjam duit untuk makan keluarganya atau menyicil bayar sekolah anaknya yang sudah tertunda beberapa bulan.
Tentu kita akan dengan ringan untuk menolongnya. Kita akan berpikir di rumah masih ada beras dan bahan makanan yang lain. Tetapi tetangga ini jika tidak diberi pinjaman uang bisa jadi satu keluarga
kelaparan.
Allah SWT yang menggerakkan hati orang tersebut meminjam uang kepada kita tidak kepada orang lain. Kita yang awalnya bermaksud meminjamkan kalau untuk kebutuhan mendasar (makan dan minum) insya Allah SWT kita akan mengikhlaskannya untuk memberikan dan tidak usah diganti.