Di waktu itu, ayat-ayat Alquran tercecer di banyak tempat, seperti di pelepah kurma, permukaan batu cadas, dan hafalan para sahabat nabi per surah atau ayat-ayat tertentu.
Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan Alquran hingga menjadi satu kesatuan. Semula Abu Bakar menentang hal ini karena tidak ada perintah dari Nabi.Â
Tetapi setelah didapati banyaknya penghafal Alquran yang mati syahid dalam peperangan Yamama, Umar Bin Khatab mendesak Abu Bakar Ash Shiddiq agar Alquran segera ditulis.Â
Tujuannya agar Alquran tetap utuh dan tidak hilang meski para hafidz telah berjihad di medan perang. Akhirnya terbukalah pintu hati Abu Bakar untuk mengumpulkan Alquran dalam satu kesatuan.
Kedekatan Abu Bakar dengan Nabi
Sebagai pemeluk awal Islam, Abu Bakar telah mengambil berbagai peran besar.
Melalui ajakannya, Abu Bakar berhasil mengislamkan banyak orang yang di kemudian hari menjadi tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam, di antaranya adalah 'Utsman bin 'Affan.
Banyak sekali hal yang menunjukkan kedekatannya dengan Nabi Muhammad SAW. Misalnya saat dirinya menikahkan anaknya, Aisyah dengan Nabi Muhammad SAW.
Lalu saat Nabi memilih Abu Bakar Ash Shiddiq sebagai pendampingnya dalam perjalanan ke Madinah saat Hijrah. Di Madinah, dia adalah kepala penasihat Nabi.Â
Selain itu, Abu Bakar juga melakukan ziarah ke Mekah, hingga menjadi pengganti Rasulullah SAW menjadi imam selama Nabi sakit.
Atau juga menemani Nabi Muhammad SAW di gua ketika dikejar kaum Quraisy. Allah SWT berfirman, Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah);Â