Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buket untuk Wali Kelas

25 November 2022   11:23 Diperbarui: 25 November 2022   11:33 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Memangnya untuk beli spidol harus pakai uang sendiri ya?" tanyanya.

"Nggak tau juga soal itu. Sepertinya sih disediakan dari sekolah," jawab saya.

Anak saya lalu berkutat dengan fokusnya. Menggunting karton, styrofoam, dan sapu lidi. Berpedoman pada tutorial yang dilihatnya di Tiktok, ia berusaha membuatnya. Tapi terlihat selalu gagal.

"Bunda, tolong bantuin," katanya dengan wajah kusut. 

Padahal, waktu sudah menunjukkan pukul 21.00, sementara hari ini anak saya dijemput pukul 05.15 karena pukul 07.00 pembelajaran diawali dengan upacara Hari Guru yang diperingati setiap 25 November.

Saya pun mencoba membantunya. Membayangkan rupa buket seperti yang diinginkannya. Terus terang saya juga belum pernah bikin buket. Sering lihat sih. Jadi, saya tertantang juga. Terlebih ini mengandalkan sisi kreatifitas.

Meski tubuh saya agak kurang fit dan tulang belulang terasa nyeri, saya mulai menggunting karton berbentuk kerucut wayang yang sudah digarisi anak saya. Kemudian kartonnya saya tempelkan dengan kertas warna warni.

Dokumentasi wali murid kelas 5A
Dokumentasi wali murid kelas 5A

Selanjutnya, saya ditempelkan di buku yang sudah dibungkus kertas coklat. Baru 10 bungkus coklat Dylan saya tata sedemikian rupa. Saya rekatkan pakai isolatif, lalu ditempelkan dengan pita. Selesai deh.

"Begini, De, maksudnya? Bagus nggak?" tanya saya.

"Iya, Bund, bagus banget. Bunda memang ahlinya," serunya kegirangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun