Tadi, saya bangun kesiangan. Bangunnya pas adzan subuh berkumandang. Biasanya pukul 3.30 saya sudah bangun. Entahlah, mungkin saya terlalu lelah atau kondisi tubuh agak kurang fit. Bangunnya juga seperti orang teler. Berjalan bagaikan ada guncangan.
Tapi syukurlah, saya masih bisa menyempatkan menyiapkan sarapan buat anak-anak saya. Karena bangunnya kesiangan, praktis saya harus membuat menu yang simpel-simpel saja, yang tidak membutuhkan waktu lama.
Jadilah saya buat ini. Taraa... pizza nasi sayuran. Tentu saja ala Chef Bunda Tety. Ceritanya sih pizza, meski tidak seperti pizza yang lazimnya. Ya... anggap saja pizza ya. Jangan diprotes.
Sebagaimana namanya, pizza ini berisi nasi, sayuran (sawi putih, jagung pipil, toge), tepung terigu, telur ayam 3 butir, 3 siung bawang putih parut, dan tentu saja keju, bahan yang sangat identik dengan pizza. Mengapa pakai nasi, ya biar kenyang saja. Kebetulan ada nasi sisa sedikit lagi. Â
Ok, saya pun mengocok 3 butir telur ayam, kemudian masukkan nasi, sayuran, bawang putih parut, kasih sedikit penyedap rasa, sedikit lada bubuk, 1 sdm susu bubuk, 2 sdm margarin, aduk-aduk sampai merata.
Saya tidak pakai ragi karena memang stoknya tidak ada, dan butuh waktu juga untuk mengembangkan adonan. Jadi, saya mau bikin yang praktis-praktis saja hehehe...
Panaskan wajan dengan sedikit margarin, tuangkan adonan, lumuri dengan saus mayones, saus cabai, saus tomat, dan keju parut biasa. Mau pakai keju melt yang meleleh itu, eh ternyata sudah habis. Ya sudah, yang penting keju.
Panggang dengan api kecil, tutup wajan agar matangnya merata. Kira-kira 15 menit, jadi deh pizza ala saya. Pas matang, pas banget anak-anak sudah ready di meja makan.
Apakah enak? hahaha... seperti biasa, anak-anak sih bilangnya enak. Rasanya pas, dan cukup mengenyangkan juga. Sepotong pizza itu pun habis dilumatnya.
"Benaran enak Kak?" tanya saya ketika menyeruput susu yang sudah saya sediakan.
"Enakkkk," jawabnya.
Alhamdulillah... Lega saya. Terlebih hari ini, hari ketiga Pengulangan Akhir Semester (PAS). Jadi, tentunya butuh asupan nutrisi untuk bisa berpikir. Setelah sarapan, anak-anak pun bersiap berangkat ke sekolah.
Demikian. Terima kasih. Selamat beraktifitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H