Hari Minggu, sejatinya hari leyeh-leyeh saya. Membiarkan piring kotor menumpuk sejenak. Ini sih sebenarnya menjadi tugas si Mbak. Berhubung hari ini si Mbak libur, jadi saya abaikan dulu tumpukan piring kotor itu.
Tapi leyeh-leyehnya terhenti ketika anak kedua saya ke meja makan dan terdengar suara tudung saji yang tertutup. Di meja makan sih kosong. Tidak ada apa-apa hahaha... kasihan banget.Â
"Kakak mau makan?" tanya saya menghampirinya ke dapur. Kebetulan suami minta dibuatkan kopi.
"Iya," jawabnya.
"Mau sarapan apa?" tanya saya.
"Telur ceplok," jawabnya.
"Telur ceplok atau telur dadar?" tanya saya yang dijawab terserah.
Ya sudah karena terserah, jadi ya terserah saya dong. Hak preogratif chef tidak bisa diganggu gugat. Terbersitlah bikin omelet kentang tumis. Belum pernah juga kan. Kebetulan ada kentang yang sudah direbus.
Jadi kentang rebus itu saya lumatkan, lalu saya tumis dengan bumbu yang sederhana. Irisan bawang merah, bawang putih, dan cabai.
Tambahkan sedikit sawi putih yang sudah dipotong-potong. Aduk-aduk, kasih sedikit penyedap rasa. Koreksi rasa. Jika dirasa sudah matang, matikan kompor.