"Ayo dicobain, enak nggak?" tanya saya.
Tanpa jawaban pun sebenarnya sudah bisa diduga kalau anak-anak suka. Setidaknya terlihat dari habisnya sepiring itu dimakan. Tidak ada komplain yang keluar dari mulut anak-anak.
Anak pertama saya diam-diam saja tuh sambil mengunyah. Biasanya, kalau tidak suka dengan suatu masakan pasti dia ngomong. Tapi ini makan juga. Habis malah.
Alhamdulillah...anak-anak sarapan yang cukup bergizi dan menyehatkan. Menurut saya, kandungan gizinya cukup lengkap. Ada karbohidrat, protein, mineral, vitamin, serat. Sebagai pelengkap tambah segelas susu.
Tepung sagu sendiri juga memiliki sumber karbohidrat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi kita. Kandungan nutrisi dalam sagu masih tergolong relatif lengkap meski jumlahnya tidak banyak.
Selain itu, sagu juga diketahui kaya akan antioksidan yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas. Begitu manfaat sagu yang saya baca dalam satu artikel. Dan, banyak lagi manfaat lainnya bagi kesehatan.
Sekarang, saya jadi tahu celahnya bagaimana menyajikan olahan daun singkong agar disukai anak saya. Kalau ditumis atau dibikin sayur atau dilalap tidak suka berarti saya harus mengolahnya dengan cara yang lain.
Alhamdulillah. Anak-anak sempat sarapan yang tidak biasanya. Tadinya mau bikin dari berbahan utama roti, seperti request anak kedua saya semalam. Tapi akhirnya saya berubah pikiran, dan jadilah menu sarapan ini.
Kebetulan masih ada satu porsi lagi. Jadi, saya sarapan ini juga. Setelah saya coba lumayan enaklah. Habis juga sepiring masuk ke perut saya.Â
Sebagai ajang coba-coba bisa dibilang eksperimen saya ini berhasil. Yeaaayyy....! Tepuk tangan yang meriah buat saya hehehe...
Demikian. Terima kasih.