Menu Sarapan, Bubur Ikan Salem Kembang Kol

Hari Senin, di tempat saya tinggal di kawasan Depok, Jawa Barat, kondisi cuaca agak mendung. Dari kemarin siang hujan tidak berhenti-henti. Bahkan, sorenya saya merasakan getaran gempa. Sebentar saja sih. 

Setelah saya baca berita ternyata wilayah Bayah Banten mengalami gempa bermagnitudo 5,5. Alhamdulillahnya, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Dingin-dingin enaknya sarapan bubur. Tapi bukan bubur ayam, meski ada stok daging ayam di kulkas. Itu mah sudah biasa. Sudah sering dimakan juga di lapak pedagang bubur ayam.

Nah, kali ini saya bikin bubur ikan salem plus ada sayuran. Bahan campurannya wortel dan kembang kol. Adanya itu, tidak ada lagi yang lain. Rumput laut juga stoknya sudah habis.

Terpikirkan bikin bubur karena ada nasi sisa di rice cooker. Mau bikin nasi goreng, belum juga seminggu masa bikin nasi goreng lagi.

Di meja makan ada beberapa potong balado ikan salem sisa semalam. Jadi, pas nih diolah menjadi bubur. Kebetulan juga stok roti tawar sudah habis. Saya belum beli lagi. Kemarin, saya malas banget mau keluar karena hujan.

Ok, lanjut. Sebelumnya, dua potong ikan salem dagingnya saya suwir-suwir. Dua buah wortel ukuran sedang dipotong-potong. Saya siapkan pula secangkir kembang kol.

Kembang kol ini mengandung banyak nutrisi yang penting untuk tubuh seperti vitamin C vitamin K, vitamin B6, folat, kalsium, dan zat besi, juga serat yang baik bagi kesehatan pencernaan.

Selain itu, sebagai sumber antioksidan yang sangat baik yang dapat melindungi sel dari paparan radikal bebas. Begitu yang saya baca mengenai manfaat kembang kol bagi tubuh.

Ok, saya lanjut dengan merebus sepiring penuh nasi. Entah berapa gram. Tidak saya timbang.

Kemudian, masukkan  bumbu dari 3 siung bawang putih dan 2 siung bawang merah yang sudah diulek, kasih sedikit lada bubuk, sedikit garam, dan sedikit penyedap rasa. Aduk-aduk.

Setelah nasi agak hancur, masukkan suwir ikan salem, wortel, dan kembang tahu. Aduk-aduk. Lalu larutkan 2 sendok makan tepung sagu, campurkan ke panci bubur. Maksudnya sih biar bubur jadi agak kental. Aduk-aduk, koreksi rasa, matikan kompor.

Selesai deh bubur ikan salem ala Chef Bunda Tety. Mudah banget kan cara buatnya? Tidak butuh waktu lama juga. Tidak usah pusing. Bahan-bahan yang diperlukan juga sederhana dan gampang didapatkan. 

Bubur ini, menurut saya, bisa disantap oleh siapapun, termasuk anak balita, bahkan bayi untuk MPASI.

Lalu saya sajikan di piring, tambahkan keju parut sebagai topping. Siapkan saos cabai karena anak-anak suka yang pedas-pedas. Taruh di meja makan.

"Ayo Kak sarapan, mumpung hangat, pas banget di cuaca mendung," seru saya.

Sambil menunggu anak-anak, saya pun menyiapkan bekal untuk anak kedua saya. Dia minta dibawakan bekal nugget tapi pakai nasi. Ini mah gampang, nugget tinggal di goreng saja tambahkan nasi deh.

"Dicobain deh Kak, enak nggak?" tanya saya ketika anak-anak sudah duduk di kursi makan masing-masing.

Anak-anak pun menyantapnya dan bilang enak, cuma kurang pedas saja. Saya tawari saos sambal, katanya, lebih tepat pakai cabai bubuk. Anak saya menyebutkan merek yang biasa dibeli.

"Yaaa..., nggak ada cabe bubuknya," kata saya.

Tapi sepiring bubur habis juga disantap anak-anak tanpa sisa. Saya tawari apakah mau menambah, katanya, sudah kenyang. Lagi pula, anak-anak harus segera berangkat ke sekolah. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.20 WIB.

Alhamdulillah, anak-anak sempat sarapan yang bergizi dan menyehatkan, yang kandungan gizinya cukup lengkap, plus segelas susu.

Ok, baiklah. Saya pun mengantarkan anak-anak hingga keluar rumah. Sebelum mengendarai motor, saya membacakan doa dalam perjalanan dan doa ketika keluar rumah. Semoga Allah senantiasa melindungi anak-anak saya.

Demikian sajian kali ini. Terima kasih.