"Semangat terus dalam berkarya, hidupkan kembali semangat berkesenian dengan menghasilkan karya nyata yang bermanfaat untuk keluarga lingkungan, masyarakat dan bangsa," tutupnya.
Ketua Umum IWPI Janie Noor mengatakan pameran seni lukis yang terbuka untuk umum tersebut rutin digelar setiap tahun. Selama pandemi pameran dilakukan secara online.
"Sekarang karena pandemi sudah reda, kami berani pameran secara offline," jelas Janie didampingi ketua pelaksana Yana Kurnidi.
Tahun ini pameran seni menyajikan karya dari 64 pelukis, dengan rincian 58 peserta dari Jakarta, dua peserta dari IPI Jawa Barat, 3 peserta dari IWPI Jawa Timur dan dua peserta pelukis tamu.
Hebatnya, para pelukis ini tidak lagi berusia muda. Usia mereka rata-rata di atas 60 tahun. Bahkan, ada peserta yang berusia 91 tahun ikut memamerkan hasil lukisannya. Dan, bisa jadi ini adalah peserta dan pelukis tertua di Indonesia.
"Kami berharap ajang ini dapat mempererat rasa kekeluargaan dan kesetiakawanan antar anggota IWPI," lanjutnya.
Janie berjanji akan segera memperluas cabang kepengurusan minimal di 7 propinsi agar dapat bergabung dalam organisasi federasi Kowani. Saat ini IWPI baru memiliki kepengurusan di 3 propinsi.
Sementara itu, syarat bergabung dengan Kowani adalah mempunyai 9 cabang di setiap provinsi. IPWI saat ini hanya ada 3 cabang dan kemungkinan akan bertambah 3 cabang di DIY Yogyakarta, Jawa Tengah dan Makassar di tahun ini.
The healing energy of colors ini sendiri dimaknai bahwa dari setiap warna bisa menghasilkan karya lukisan cantik yang bisa menjadi energi positif bagi jiwa. Tidak saja bagi pelukis itu sendiri tetapi bagi pecinta seni lukisan.
Bagaimanapun warna dan seni satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Unsur warna di dalam seni menjadi sesuatu yang menyegarkan mata. Dengan warna, para pecinta seni bisa menghayati karya-karya lukisan yang dihasilkan oleh para pelukis.