Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kajian Hadist, Istiqamah dalam Kehidupan

14 September 2022   21:25 Diperbarui: 14 September 2022   21:30 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti biasa, setiap hari Minggu atau Ahad, usai shalat Subuh berjamaah di Masjid Al Ihsan Permata Depok, dilanjutkan dengan Kajian Islam Ahad Subuh (KISAH).

Minggu 11 September 2022 kali ini membahas kajian hadist tentang istiqamah dalam kehidupan yang dibawakan oleh Ustadz Rizka Maulan Lc. MA. Berikut kajiannya.

Diriwayatkan seorang sahabat yang bernama Sufyan ibn 'Abdillah meminta kepada Rasulullah SAW supaya mengajarkan kepadanya intisari ajaran Islam dalam satu kalimat yang singkat, padat dan menyeluruh.

Dengan demikian, dia tidak perlu lagi menanyakan hal tersebut kepada siapa pun pada masa yang akan datang. Rasulullah SAW lalu bersabda, "katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah!" (HR. Muslim)

Iman yang sempurna adalah iman yang mencakup tiga dimensi, yaitu hati, lisan dan amal perbuatan. Seorang yang beriman haruslah istiqamah dalam ketiga dimensi tersebut.

Apa itu istiqamah? Ini adalah kata yang mudah diucapkan. Namun, pada prakteknya, menjadi seseorang yang istiqamah lebih sulit dari yang dibayangkan. Perlu usaha yang keras, hati yang lurus, dan ikhlas agar bisa menjadi seseorang yang istiqamah.

Lalu apa yang dimaksud dengan istiqamah dan bagaimanakah istiqamah yang sebenarnya dalam Islam?

Kata istiqamah yang berasal dari bahasa Arab. Memiliki arti tegak dan lurus. Dengan kata lain, istiqamah adalah perbuatan yang berusaha menjaga perbuatan baiknya secara konsisten dan tidak berubah.

"Istiqamah adalah menjaga iman dan taqwa di jalan Allah Swt dengan tetap beribadah menjalankan perintahNya dan senantiasa menjauhi laranganNya," kata ustadz.

Kita sering mendengar cerita tentang seseorang yang teguh imannya, baik akhlak dan perbuatannya namun orang itu berubah sejalan dengan waktu. Atau kita juga sering menemui orang yang rajin beribadah tetapi beberapa waktu kemudian menjadi malas. Ini artinya orang tersebut tidak istiqamah.

Sikap istiqamah sangatlah diperlukan orang beriman. Karena orang beriman pasti akan mengalami berbagai ujian. Ujian itu bisa dalam bentuk menyenangkan maupun hal-hal yang tidak menyenangkan.

Dengan ujian itu, Allah bisa melihat kualitas keimanan seseorang. Orang yang istiqamah tentu akan berhasil menghadapi ujian-ujian

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Makna istiqamah

Menurut sahabat Nabi Muhammad Saw, Khulafaur Rasyidin Abu Bakar Ash-Shidiq, adalah perilaku seseorang yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya atau tidak berbuat syirik.

Sahabat yang lain, Umar bin Khatab R.A., menjelaskan, istiqamah adalah suatu hal yang harusnya bertahan pada satu perintah dan tidak melakukan suatu apapun yang dilarang.

Sahabat Nabi yang lain, Usman bin Affan R.A., mengartikan istiqamah adalah memiliki arti ikhlas. Sementara itu, Sayyidina Ali bin Abi Thalib, memaknai istiqamah adalah melaksanakan kewajiban yang diperintahkan Allah Swt.

Selain menurut Khulafaur Rasyidin, arti istiqamah juga dikemukakan oleh para ulama. Salah satunya, Ibnu Abbas R.A.

Ia menyatakan istiqamah adalah memiliki tiga arti yakni istiqamah dalam lisan, istiqamah dalam hati, dan istiqamah dalam jiwa yang berarti terus beribadah dan taat kepada Allah tanpa henti.

Perintah istiqamah

Allah memerintahkan kita untuk senantiasa istiqamah. Sebagaimana dalam firmanNya di surat 41 ayat 6:

"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan(Nya)"

Dalam surat 10 ayat 89, Allah berfirman, "Sesungguhnya telah diperkenankan
permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui
."

Allah juga berfirman dalam surat 46 ayat 13, "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita."

Ustadz Rizka Maulan (dokumen pribadi)
Ustadz Rizka Maulan (dokumen pribadi)

Istiqamah dalam hadist

Istiqamah adalah sunah Rasulullah SAW. Jika kita belum merealisasikannya kita diminta untuk merealisasikan amalan yang mendekati istiqamah.

Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Berbuat sesuatu yang  tepat dan benarlah kalian (maksudnya istiqamahlah dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan istiqamah dalam amal dan jujur dalam berkata).

Dan ketahuilah, bahwa siapapun di antara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah  adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)

Dalam hadist yang lain disebutkan istiqamah adalah ciri orang mukmin. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, Dari Tsauban ra, Rasulullah SAW bersabda 'istiqamahlah kalian, dan janganlah kalian menghitung-hitung. Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah shalat. Dan tidak ada yang dapat menjaga wudhu' (baca; istiqamah dalam whudu', kecuali orang mu'min.)

Buah Istiqamah

Sebagai akhlak yang mulia, sikap istiqamah yang dimiliki oleh orang beriman akan membuahkan banyak hal positif.

Dalam surat Fushshilat (41) ayat 30-32, Allah berfirman, Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.

Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang."

Dari ayat-ayat di atas Allah menjamin orang yang istiqamah dijauhkan dari rasa takut dan sedih. Takut di sini takut menyatakan kebenaran, menghadapi masa depan, dan mengalami kegagalan.

Ketakutan seperti itu akan menghambat kemajuan dan bahkan menyebabkan kemunduran. Seseorang tidak akan dapat berbuat apa-apa bila selalu dipenuhi rasa takut.

Rasa sedih yang dimaksud di sini juga adalah rasa sedih yang yang berlarut-larut dan menyebabkan kehilangan semangat dan selalu diliputi penyesalan. Setiap orang yang mengalami musibah atau kegagalan tentu akan bersedih. Tapi ada orang yang dapat segera menguasai kesedihannya dan ada pula orang yang larut dalam kesedihan itu.

Jadi, orang yang istiqamah tidak takut menghadapi masa depan dan tidak akan hanyut dalam kesedihan. Dia dapat menguasai rasa sedih karena musibah yang menimpanya sehingga tidak hanyut dibawa arus kesedihan.

Dia juga tidak gentar dan was--was menghadapi kehidupan masa yang akan datang, sekalipun dia pernah mengalami kegagalan pada masa lalu.

Orang yang istiqamah juga akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupannya di dunia sebagaimana dijanjikan Allah dalam ayat tersebut.

Allah SWT juga berjanji akan melindungi mereka di akhirat. Itu berarti, mereka akan dibalas dengan surga tempat segala kenikmatan dan kebahagiaan. Mereka akan menikmati karunia Allah di dalam surga itu.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Cara Menuju istiqamah

Bagaimana kita bisa selalu istiqamah? Salah satunya dengan sering-sering berkumpul dengan orang-orang beriman yang bisa saling mengingatkan untuk selalu dalam kesabaran dan saling memberi nasihat. 

Selain itu, mengkikhlaskan niat semata-mata hanya mengharap Allah dan karena Allah. Ketika beramal, tiada yang hadir dalam jiwa dan pikiran kita selain hanya Allah dan Allah. 

Karena keikhlasan adalah pijakan dasar dalam bertawakal kepada Allah. Tidak
mungkin seseorang akan bertawakal, tanpa diiringi rasa ikhlas.

Bisa juga dengan memperbanyak membaca dan mengupas mengenai keistiqamahan para salafuna shaleh dalam meniti jalan hidupnya, meskipun berbagai cobaan dan ujian yang sangat berat menimpa mereka. Justru mereka merasakan kenikmatan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan cobaan tersebut.

Kita juga bisa dengan memperbanyak berdoa kepada Allah, agar kita semua dianugerahi sifat istiqamah. Meskipun itu usaha kita, namun jika Allah tidak mengizinkannya, tentulah hal tersebut tidak akan pernah terwujud.

Harus ditekankan bahwa dalam beramal perlu dilakukan secara bertahap. Dalam arti, ketika menjalankan suatu ibadah, kita hendaknya memulai dari sesuatu yang kecil namun rutin. Bahkan sifat kerutinan ini jika dipandang perlu, harus bersifat sedikit dipaksakan.

Dengan demikian, akan terwujud satu amalan yang rutin meskipun sedikit. Kerutinan inilah yang insya Allah menjadi
cikal bakalnya keistiqamahan.

Seperti dalam bertilawah Alquran, dalam qiyamul lail dan lain sebagainya. Hendaknya dimulai dari sedikit demi sedikit, semisal seminggu sekali shalat tahajud, kemudian ditingkatkan menjadi lebih baik lagi menjadi seminggu dua kali, dan semakin meningkat menjadi setiap malam.

Demikian. Semoga memberikan pencerahan. 

Wallahu'alam bisshowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun