Lucu juga ya, saya sebagai pengguna (dan pengguna lainnya) dibebankan biaya sewa aplikasi. Dalam pemikiran saya, pihak penyelenggara menerima fee dari operator telekomunikasi karena untuk mengorder ojol kan pakai data internet.Â
Lha kan download aplikasinya gratis, tapi kan ada kuota internet yang tergerus. Setiap pengguna order ojol, bayarnya juga pakai kuota internet. Jadi, mengapa harus bayar sewa aplikasi lagi?Â
Atau mungkin biaya itu dibebankan kepada pengguna dan mitra pengemudi? Jadi, dari Rp10.000 itu, setengahnya dari saya, setengah lagi dari pengemudi? Entahlah. Kalau memang begitu, tetap saja kebijakan itu aneh.
Dia sih tidak masalah dengan adanya potongan tersebut, tapi ya sewajarnya. Jangan yang "mencekik". Kalau potongan ini tetap sama atau bisa jadi ikutan naik akibat BBM bersubsidi naik, ya sama saja dengan bohong.
"Percuma aja tarif ojol naik kalau harga BBM naik tapi potongan juga tidak berkurang. Untungnya buat ojol apa? Belum makan, belum minum, belum BBM, belum yang lainnya. Jadi, kayak kerja rodi," tuturnya.
Seharusnya, pihak kantor pusat (penyedia aplikasi) paham, BBM naik ya mitranya jangan dikenakan potongan. Jangan dibebankan kepada costumer juga. Berapa banyak sih pegawai di kantor pusat masa potongannya gede banget.Â
"Kan lebih banyak mitra pengemudinya dibanding pegawainya," katanya. Saya pun mengangguk-angguk mendengarkan curahan hatinya.
Dia pun berandai-andai. Jika saja tarif yang dibayarkan pelanggan diterima utuh, betapa bahagianya dirinya. Tingkat kesejahteraan hidupnya bisa terangkat naik. Â Berapa banyak mitra pengemudi yang hidupnya tidak lagi "Senin - Kamis".
Saya sendiri menilai jatah buat kantor pusat ojek online cukup besak juga. Berapa uang yang masuk dalam sehari untuk pengemudi yang sama? Ditambah dengan mitra-mitra pengemudi yang jumlahnya ribuan itu? Kalau saya di posisi pengemudi, tentu berat.
Menurutnya, semua pengemudi ojol keberatan dengan potongan ini. Itu sebabnya, tuntutan bukan sekedar pada naiknya tarif ojol, tetapi juga minta tarif sewa aplikasi diturunkan. Kalau bisa dihapuskan.
Dia sih mengapresiasi peran pemerintah untuk menurunkan tarif sewa aplikasi yang tadinya 20 persen dari tarif menjadi 15 persen.Â