Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

WeCare Charity Group Ajak 1000 Anak Yatim Merah Putihkan Scientia Square Park

13 Agustus 2022   22:10 Diperbarui: 13 Agustus 2022   23:27 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Founder WeCare Charity Group, Megawati Tan  saat memberikan sambutan (dokpri)

WeCare Charity Group "merayakan" ulang tahun yang ke-12, Sabtu 13 Agustus 2022. Memeriahkan moment spesial ini, sebanyak 1000 anak yatim/piatu/dhuafa se-Jabodetabek, diajak bergembira dan bersuka ria.

Lokasi yang dipilih adalah Scientia Square Park (SQP), Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Ini adalah tempat rekreasi berkonsep hijau dan modern yang dikembangkan oleh Summarecon. 

Di dalamnya terdapat peternakan kecil, kebun bunga, taman bermain hingga tempat berolahraga seperti taman skate, pusat ping-pong, sampai panjat tebing. Mirip ruang terbuka hijau yang dikelola pemda, tapi ini lebih luas dan lebih lengkap.

Jadi, dalam satu destinasi wisata ini, anak-anak bisa melakukan beragam aktivitas. Seperti menunggangi kuda, memberi makan kelinci, memegang kerbau, berolah raga, dan lainnya. 

Ada arena Farm and Sustainability juga lho, yang mengajak anak-anak belajar bertani dan menanam padi. Ada petugas yang mengajarkan anak untuk membajak sawah, menanam benih, hingga memanen bercocok tanam. 

Tidak heran, suasana di Ruang Terbuka Hijau (RTH) ini riuh dengan celoteh 1000 anak yatim se-Jabodetabek. Ada juga anak-anak difabel. Semuanya mengenakan kaos bernuansa merah putih. Tangannya melambai-lambaikan bendera kecil merah putih.

Anak-anak yatim ini terbagi dalam beberapa panti asuhan dan dikelompokkan sesuai asuhan masing-masing panti. Meski memakai masker, wajah anak-anak terlihat ceria menghadiri kegiatan bertajuk "Merah Putih untuk Anak Yatim" ini.

Kegiatan dipusatkan di area tengah. Sebelum acara inti dimulai, anak-anak disuguhi hiburan. Salah satunya pertunjukan  sulap yang dibawakan "pesulap hitam". Pakai tanda kutip karena sang pesulap mengenakan pakaian berwarna hitam.

Brigadir Jenderal (Brigjen) Rano Maxim Adolf Tilaar, Danrem 052/Wijayakrama, berkesempatan menyapa anak-anak di panggung. Ia pun mengajukan beberapa pertanyaan kepada anak-anak. 

Mengingat kegiatan ini juga dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, maka pertanyaan yang diajukan tidak jauh dari Hari Kemerdekaan RI. 

Bagi anak yang berhasil menjawab pertanyaan, diberikan hadiah berupa uang Rp100.000. Dikatakan, uang ini bisa untuk membeli pulsa atau paket data yang dapat dipakai untuk keperluan belajar.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

"Siapa yang menjahit bendera Merah Putih?" tanya Brigadir Jenderal (Brigjen) Rano Maxim Adolf Tilaar.

Beberapa anak menunjuk tangan. Seorang anak diminta naik ke panggung. Karena menjawab betul, yaitu Ibu Fatmawati, anak tersebut pun meraih hadiah. 

"Siapa pencipta lagu Indonesia Raya?" tanyanya lagi. Tiga anak maju ke depan. Karena semua menjawab benar, WR Soepratman, ketiganya pun berhak mendapatkan hadiah uang.

"Tahu nggak kepanjangan dari WR?" tanya Brigjen Rano Maxim Adolf Tilaar, dan dijawab Wage Rudolf.

Dalam kesempatan itu, Brigjen Rano Maxim Adolf Tilaar memberikan motivasi dan semangat pada anak-anak. Di tengah keterbatasan tidak ada istilah menyerah dan patah semangat. Anak-anak juga dapat memiliki masa depan yang cerah.

"Meskipun anak-anak tinggal di panti asuhan tetapi juga memiliki masa depan yang baik. Tidak perlu bersedih hati, apalagi berkecil hati," tambahnya.

Ia lantas memberikan contoh orang-orang hebat yang berasal dari panti asuhan. Di tingkat internasional ada Nelson Mandela, mantan Presiden Afrika Selatan yang juga tokoh revolusioner antiapartheid.

Sementara di Indonesia ada Rizal Ramli, yang pernah menjabat Menko Bidang Kemaritiman dan mantan Menko Bidang Perekomian. Rizal Ramli yang kerap disapa dengan RR ini menjadi yatim piatu sejak usia 6 tahun.

"Meski dibesarkan dalam lingkungan panti asuhan ia dikenal sebagai pakar ekonomi dan tokoh yang disegani hingga sekarang. Contohilah beliau," tuturnya.  

Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan Merah Putih untuk 1000 Anak Yatim yang digelar WeCare Charity Group. Kegiatan ini, dinilainya sangat bermanfaat dan mengedukasi. 

Jika sebelumnya ada program Gerakan Nasional Orang Tua Asuh atau GN-OTA -- yang sudah dihapuskan, maka kegiatan-kegiatan seperti ini dapat menggantikan peran GN-OTA. Sekaligus upaya menumbuhkan rasa optimisme anak yatim. 

Founder WeCare Charity Group, Megawati Tan, menyampaikan, kegiatan berbagi bersama anak-anak yatim ini, memang menjadi salah satu agenda "wajib" sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat sekitar.

"Kami ingin mengajak anak yatim dari berbagai panti asuhan untuk bersama-sama memanjatkan syukur atas kemerdekaan bangsa ini," kata Megawati saat ditemui di sela kegiatan. 

Balon yang berisikan tulisan harapan anak (dokumen pribadi)
Balon yang berisikan tulisan harapan anak (dokumen pribadi)

Dikatakan, perkumpulan ini memiliki satu pemikiran dan panggilan hati untuk melakukan sesuatu yang bermakna bagi masyarakat. Juga bagaimana meningkatkan rasa kepedulian sosial terhadap masyarakat di lingkungan sekitar.

Karena itu, WeCare Charity Group terus melakukan berbagai kegiatan di bidang kemanusiaan dan sosial. Dengan memberikan perhatian khusus dalam bidang pelayanan sosial kemasyarakatan. Setidaknya, dapat sedikit meringankan beban hidup mereka yang membutuhkan.

WeCare Charity Group yang lahir pada 8 Agustus 2022 ini sepanjang perjalanannya telah melakukan berbagai program kemanusiaan dan sosial. Di antaranya, pembangunan fasilitas air bersih di Karawang dan Sukabumi sebanyak 52 titik, renovasi rumah ibadah.

Selain itu, pendirian Gubug Baca di Kabupaten Gunung Kidul, bedah rumah di Kabupaten Karawang, pengobatan gratis di beberapa wilayah, pemberian paket sembako gratis hingga berbagi kasih dengan anak-anak penderita thalassemia, kanker dan autis.

Lisa Christianti, Ketua Panitia Merah Putih untuk 1.000 Anak Yatim menjelaskan, selain diikuti 1000 anak yatim dari 23 panti sosial wilayah Jabodetabek, kegiatan tersebut juga melibatkan 120 orang pendamping.

"Kami bersyukur mendapat dukungan penuh dari Scientia Square Park yang merupakan group dari Summarecon dan juga donatur lain," katanya.

Scientia Square Park dipilih sebagai lokasi kegiatan dengan pertimbangan relatif aman dan nyaman karena berada di area terbuka (outdoor). Selain itu, anak-anak bisa bermain sembari berinteraksi dengan berbagai jenis hewan peliharaan. 

Mereka bisa berkreasi, berekspresi, dan menyalurkan hobi sembari bersantai. Tentunya sambil bersantai menikmati suasana yang asri dan nyaman.

Tommy, selaku Director SQP pun menyambut baik kehadiran 1.000 anak yatim tersebut. Terlebih sejak pandemi anak-anak tentu merasa sangat bosan harus beraktivitas di rumah terus-menerus. 

"Momen 17 Agustus ini menjadi momen tepat untuk mengajak anak bergembira, menikmati wisata edukasi sambil bermain dengan berbagai jenis hewan yang ada di area Teepe Barn, memberikan makan hewan Alpaca, yakni sapi jenis scottish highland, juga mini donkey dan mini horse," jelas Tommy.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri Direktur PT Summarecon Agung Soegianto Nagaria, ini ada moment pelepasan balon merah putih. Uniknya, setiap anak harus menuliskan harapan dan cita-citanya yang ditempelkan di balon.  Dengan harapan akan terwujud di kemudian hari ketika mereka dewasa.

Selain berbagi kasih dan edukasi, kegiatan juga diisi dengan kegiatan lomba antar panti asuhan dengan total hadiah Rp10 juta, hiburan live band, edukasi kesehatan gigi dan mulut dari Kids Dental Klinik dan pembagian goodie bag berisikan perlengkapan sekolah.

Pertunjukkan sulap oleh
Pertunjukkan sulap oleh "pesulap hitam" (dokumen pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun