Tentunya, perubahan menuju arah kebaikan, bukan malah sebaliknya perubahan ke arah keburukan. Untuk berubah dan mendapatkan petunjuk, harus dilakukan dengan mujahadah, baik dengan doa maupun ikhtiar.
Sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri".
Tahun baru Islam di bulan Muharram adalah peritiwa penting dan berharga bagi umat muslim untuk mengkaji dan mengevaluasi diri untuk lebih baik lagi.
Harus menjadi momentum evaluasi diri, bermuhasabah, introspeksi diri, apa yang sudah diperbuat selama satu tahun terakhir ini.
Dengan mengingat kembali dan menghitung amalan yang telah diperbuat di tahun sebelumya. Juga mengingat akan dosa-dosa, hingga hati menyesal dan beristighfar memohon ampun kepada Allah.
Kita juga diingatkan untuk selalu bersyukur. Rasa syukur itu sangat dekat dengan kenikmatan, sedangkan kufur sangat dekat azab.
Bersyukurlah dengan cara menjalankan ketentuan yang telah Allah SWT tetapkan dalam risalah para Nabi dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Sebisa mungkin kita menjauhkan kekufuran dengan cara meninggalkan perbuatan yang merusak tatanan ajaran Islam, yang hanya akan mendatangkan kemurkaan Allah SWT.
Karena itu, dengan memperingati Tahun Baru Hijriah marilah kita gemarkan bersyukur sekaligus untuk menghindarkan kekufuran.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102)
Bulan muharram termasuk empat bulan di yang dimuliakan oleh Allah Swt yang disebut juga dengan bulan haram, selain bulan Dzulqo'dah, Dzulhijjah, dan Rajab.