Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kajian Sirah Nabi: Kisah Embargo Ekonomi dan Sosial Kaum Muslim di Awal Masa Islam

24 Juli 2022   22:30 Diperbarui: 24 Juli 2022   22:58 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Ustadz Idrus Abidin, Lc, MA (dokumen pribasi)

Di tengah penderitaan ini Allah menundukkan sebagian orang Quraisy untuk membantu kaum muslimin yang terisolir. Allah swt. tidak akan pernah melupakan Nabi pilihanNya dan orang-orang yang beriman bersamanya.

Allah jadikan orang-orang yang masih punya hati memiliki rasa belas kasihan. Satu di antaranya adalah Hisyam bin Amr, seorang yang dimuliakan kaumnya. Ia berupaya membantu untuk meringankan penderitaan kaum muslimin yang terisolir.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Hisyam membawa untanya penuh makanan di malam hari ke Bani Hasyim dan Bani Muththalib. Begitu sampai di dekat lembah di pinggiran timur Makkah yang disebut Syi'b Abi Thalib, ia melepaskan kendali untanya kemudian dihentikannya unta itu.

Begitu pula ketika untanya itu membawakan pakaian. Namun, semua itu diselundupkan dalam jumlah sedikit. Itu diutamakan untuk anak-anak.

Kaum muslimin pun mencoba membeli makanan dari luar Makkah. Namun, pedagang secara tidak adil menaikkan harga bahan makanan sehingga situasi keuangan Muslim semakin sulit.

Abu Lahab saat itu mengumumkan kepada para pedagang, "Wahai para pedagang! Naikkan hargamu kepada sahabat-sahabat Muhammad sehingga mereka tidak bisa membeli apapun," serunya.

"Kalian semua sudah mengetahui kekayaanku, dan kalian sudah tahu bahwa saya akan menepati janjiku, saya akan mengganti kalian semua, tidak akan ada kerugian atas kalian," tambah Abu Lahab.

Para pedagang pun lantas menaikkan harganya berlipat-lipat. Otomatis, ketika sahabat Nabi pulang kembali ke rumahnya, anak-anaknya menangis kelaparan, dan tangannya kosong tidak membawa makanan yang bisa mereka konsumsi.

Nabi Muhammad tetap bertahan. Keimanannya dan juga pengikutnya tidak tergoyahkan. Nabi tetap melakukan dakwah dan tarbiyah. Tekad dan keberaniannya tidak pernah melemah. Dia terus pergi Ka'bah dan berdoa.

Dalam setiap kesempatan selalu digunakan Nabi Muhammad untuk berdakwah kepada orang luar yang mengunjungi Makkah untuk bisnis atau ziarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun